Wall Street tumbang, saham Apple dan Microsoft merosot lebih dari 4%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tumbang pada perdagangan Kamis (23/7). Investor meninggalkan pasar saham Amerika Serikat (AS), terutama saham-saham sektor teknologi yang mencatat kinerja bervariasi dan akibat pandemi corona AS yang memburuk.

Kamis, Dow Jones Industrial Average merosot 1,31% ke 26.652,33. Indeks S&P 500 melemah 1,23% ke 3.235,66. Sedangkan Nasdaq Compostite anjlok 2,29% ke 10.461,42.

Aksi jual investor makin besar setelah grup pengawas teknologi melaporkan bahwa Apple Inc menghadapi investigasi perlindungan konsumen di beberapa negara bagian AS. Harga saham Apple merosot 4,6% pada akhir perdagangan.


Baca Juga: IHSG hari ini diperkirakan menguat, berikut pilihan saham

Harga saham Microsoft Corp turun 4,3% setelah perusahaan teknologi ini mengumumkan bahwa bisnis cloud computing Azure mencatat pertumbuhan kuartalan di bawah 50% untuk pertama kalinya. Harga saham Telsa Inc merosot 5% meski perusahaan mobil listrik ini melaporkan laba empat kuartal berturut-turut. Analis mempertanyakan apakah pergerakan harga saham Tesla ini sejalan dengan kinerjanya.

Jatuh lebih dalam, harga saham Intel Corp merosot 9% pada perdagangan Kamis. Intel mengungkapkan bahwa teknologi cip 7-nanometer tertunda enam bulan dari jadwal semula. 

Indeks acuan S&P 500 merosot dan menghentikan reli yang terjadi empat hari berturut-turut. Persentase penurunan S&P 500 kemarin merupakan penurunan terbesar sejak 26 Juni 2020.

Stephen Massocca, senior vice president Wedbush Securities mengatakan bahwa ada perbedaan nyata antara pertumbuhan dan nilai. "Penyempitan keduanya sudah dimulai," ungkap Massocca kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG hari ini berpotensi menguat, saham berikut bisa jadi aspirasi

Dia menambahakan bahwa ada perbedaan signifikan antara saham-saham berkapitalisasi besar dan kecil. "Perbedaan ini juga mulai menyempit," ujar Massoca.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim tunjangan pengangguran AS pekan lalu naik ke 1,42 juta. Sementara Kongres masih memproses stimulus baru. Stimulus ini kemungkinan akan menggantikan stimulus tambahan pengangguran pada Pandemic Unemployment Assistance yang akan berakhir 31 Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati