KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street terjun bebas pada Rabu (5/1) setelah risalah rapat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Rabu (5/1), Menurut data awal, S&P 500 merosot 92,96 poin atau 1,94% menjadi 4.700,58 poin. Nasdaq Composite anjlok 522,54 poin atau 3,34%, menjadi 15.100,18. Dow Jones Industrial Average turun 392,54 poin atau 1,07% menjadi 36.407,11. S&P 500 dan Nasdaq dengan cepat memperpanjang penurunan setelah risalah yang dipandang investor lebih hawkish daripada yang mereka khawatirkan. Dow Jones, yang mencapai rekor tertinggi pada hari sebelumnya, berbalik arah dan juga ditutup lebih rendah.
Baca Juga: IHSG Hari Ini (6/1) Masih Menjaga Level Support, Ini Rekomendasi Saham Analis Risalah dari pertemuan kebijakan Fed 14-15 Desember menawarkan rincian lebih lanjut tentang pergeseran bank sentral bulan lalu menuju kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengekang inflasi. Pembuat kebijakan mengatakan bulan lalu bahwa pasar tenaga kerja AS sangat ketat. "Ini lebih hawkish dari yang diharapkan. Pergeseran ke arah hawkish ini bisa menjadi masalah bagi pasar saham dan obligasi," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York kepada Reuters. Sektor teknologi S&P 500 adalah pemberat terbesar pada S&P 500. Sementara sektor real estat yang sensitif terhadap suku bunga memimpin penurunan di antara berbagai sektor. Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Kamis (6/1), Cermati Saham-Saham Ini Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen. Bunga yang yang lebih tinggi dapat menekan berbagai saham, terutama untuk saham teknologi dan saham pertumbuhan lainnya.