Wall Street Turun Akibat Data Ekonomi dan Pernyataan The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street kembali melemah pada hari Kamis (20/10). Data pasar tenaga kerja dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS memperkuat ekspektasi bank sentral akan agresif dalam menaikkan suku bunga melebihi periode laporan keuangan emiten yang solid.

Pada perdagangan Kamis yang berakhir pagi ini, Dow Jones Industrial Average turun 90,22 poin atau 0,3% menjadi 30.333,59. Indeks S&P 500 melemah 29,38 poin atau 0,80% menjadi 3.665,78. Nasdaq Composite turun 65,66 poin atau 0,61% menjadi 10.614,84.

Wall Street awalnya naik di awal sesi perdagangan. Kenaikan pasar saham didorong oleh penguatan saham IBM yang naik 4,73% setelah perusahaan layanan TI ini mengalahkan perkiraan pendapatan kuartalan pada hari Rabu dan memperkirakan akan melampaui target pertumbuhan pendapatan setahun penuh. Harga saham AT&T Inc melonjak 7,72% setelah menaikkan perkiraan laba tahunan.


Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Kamis (20/10), Tersengat Berita Pengunduran Diri Liz Truss

Tetapi saham tidak dapat menahan kenaikan. Klaim pengangguran mingguan yang kuat dan komentar dari Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia Patrick Harker memperkuat kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga Fed dan berpotensi mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Harker mengatakan, The Fed belum selesai menaikkan target suku bunga jangka pendeknya karena inflasi yang tinggi terus berlanjut. Pernyataan Harker membantu mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun ke level tertinggi sejak Juni 2008 di 4,24%.

"Suku bungalah yang mendorong volatilitas pasar saham, itulah yang diamati pasar sepanjang tahun," kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina kepada Reuters.

Baca Juga: Yield US Treasury Tertinggi Sejak 2008, Ini Efeknya ke Pasar SUN

Laporan keuangan emiten yang lebih baik dari perkiraan sejauh ini telah mendorong ekspektasi pertumbuhan laba untuk kuartal ketiga perusahaan S&P 500 menjadi 3,1% dari kenaikan 2,8% di awal minggu. Tetapi prediksi ini tetapi masih jauh di bawah prediksi kenaikan 11,1% yang diperkirakan pada awal Juli.

Harga saham Tesla Inc merosot 6,65% karena produsen kendaraan listrik ini menandai tantangan logistik yang terus-menerus. Pengiriman kuartal keempat tumbuh kurang dari 50% yang ditargetkan.

Wall Street telah berada di bawah tekanan tahun ini. Kekhawatiran tentang dampak dari jalur agresif kenaikan suku bunga Fed pada pendapatan perusahaan dan ekonomi secara keseluruhan telah meningkat. 

Baca Juga: Melesat 1,75%, Kamis (20/10), IHSG Rawan Koreksi di Perdagangan Akhir Pekan Ini

Data lain menunjukkan penjualan rumah siap pakai turun selama delapan bulan berturut-turut. Sementara pembacaan lain menunjukkan aktivitas pabrik di distrik Federal Reserve Bank of Philadelphia berkontraksi lagi pada Oktober.

Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan mengumumkan kenaikan 75 basis poin keempat berturut-turut pada pertemuan November. Sedangkan sebagian kecil memperkirakan kenaikan 100 basis poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati