KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan Kamis (17/11) karena karena data ekonomi yang beragam dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve memicu kekhawatiran bahwa bank sentral tidak akan mengurangi sikap agresifnya pada kenaikan suku bunga. Pukul 21.35 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,73% ke 33.307. Indeks S&P 500 melorot 1,09% ke 3.916. Nasdaq Composite terjun 1,24% ke 11.044. Data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan dalam beberapa hari terakhir telah mengangkat ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil. Tetapi angka penjualan ritel yang kuat pada hari Rabu menambah kekhawatiran bahwa The Fed dapat terus memperketat kebijakan moneter lebih lanjut.
Baca Juga: Mengukur Valuasi IHSG Sebagai Emerging Market, Murah atau Mahal? Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard pada hari Kamis mengatakan, bank sentral perlu terus menaikkan suku bunga mungkin setidaknya satu poin persentase penuh (100 bps). "Kenaikan suku bunga sejauh ini hanya memiliki efek terbatas pada inflasi yang diamati," kata dia seperti dikutip Reuters. Beberapa pejabat Fed lainnya dalam beberapa hari terakhir juga menekankan perlunya terus menaikkan suku bunga meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Lebih lanjut membebani pasar, data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu. Meskipun ada lonjakan PHK di sektor teknologi, pasar tenaga kerja masih ketat. Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Jumat (18/11), Intip Rekomendasi Saham Berikut