KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street dibuka turun pada hari Senin (31/1). Penurunan indeks saham Wall Street hari ini membatasi penguatan pasar saham sepanjang bulan Oktober. Senin (31/10) puul 21.05 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,66% ke 32.645. Indeks S&P 500 melemah 0,75% ke 3.872. Sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,09% ke 10.980. Wall Street dalam dua pekan terakhir didominasi oleh laporan pendapatan yang beragam dari emiten serta ekspektasi Federal Reserve mengurangi sikap hawkishnya terhadap inflasi.
Fokus pasar tertuju pada pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS pada hari Selasa dan Rabu (1-2 November). Para pejabat The Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin keempat berturut-turut untuk mengekang inflasi yang tinggi di tengah perdebatan penurunan laju kenaikan suku bunga.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.098 Hari Ini (31/10), Net Buy Asing Mencapai Rp 963 Miliar Data
nonfarm payrolls bulanan, yang akan dirilis akhir pekan ini, juga dapat menawarkan petunjuk tentang jalur suku bunga selanjutnya. S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan minggu kedua berturut-turut pada hari Jumat. Penguatan kedua indeks saham Amerika ini didukung oleh hasil yang lebih baik dari perkiraan dari perusahaan di luar sektor teknologi serta harapan untuk Fed yang kurang hawkish. Kedua indeks juga akan mencatat kenaikan di bulan Oktober setelah dua bulan berturut-turut mengalami penurunan. Menurut data Bloomberg, S&P 500 mengakumulasi kenaikan 7,99% dan Nasdaq menguat 3,87% sepanjang Oktober. Pada periode yang sama, Dow Jones mengakumulasi kenaikan 13,67%. Indeks saham blue chip ini berpotensi mencatat kenaikan bulanan terbesar dalam lebih dari empat dekade, tergantung pada penutupan perdagangan esok dini hari.
Baca Juga: Enam Emiten Bakal Membayar Dividen Interim, Cek Mana Yang Paling Menarik "Kita akan mendengar dari Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu dan kata-katanya mungkin lebih berarti daripada tindakannya. Jika bahasanya mulai agak moderat, itu akan terus positif untuk saham," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York kepada
Reuters. Para trader hampir sama-sama terpecah dalam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. Peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin pada bulan Desember mencapai 47,9%, menurut Fedwatch CME Group.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Turun Pada Awal Perdagangan November Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati