Wall Street turun di perdagangan terakhir pekan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melorot menjelang akhir pekan. Indeks utama Wall Street merosot setelah Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis James Bullard mengatakan inflasi lebih kuat daripada yang diantisipasi dan The Fed akan mengambil beberapa pertemuan untuk mencari cara mengurangi stimulus. 

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Bullard mengatakan dia termasuk di antara tujuh pejabat Fed yang melihat kenaikan suku bunga mulai tahun depan dengan pandemi akan berakhir.

Jumat (18/6) pukul 21.23 WIB, Dow Jones Industrial Average anjlok 1,3% ke 33.381. Indeks S&P 500 turun 0,88% ke 4.184. Nasdaq Composite tegerus 0,54% ke 14.085.


"Data seputar inflasi akan tetap ramai dan menyebabkan volatilitas dan kami melihat lebih banyak investor mencoba menemukan landasan," kata David Grecsek, direktur pelaksana strategi investasi dan penelitian di Aspiriant di New York kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa cukup banyak data yang menunjukkan inflasi akan tetap sementara serta data yang menunjukkan inflasi meningkat lebih tinggi dari ekspektasi.

Baca Juga: IHSG turun 1,45% ke level 6.007,12 dalam sepekan, berikut penyebabnya

Indeks utama Wall Street terguncang awal pekan ini setelah The Fed secara tak terduga mengisyaratkan akan mulai mengurangi stimulus besar-besaran lebih cepat dari yang diharapkan. Tapi, saham teknologi kelas berat lebih kebal penurunan dengan fokus pada proyeksi ekonomi Fed yang tumbuh 7% lebih cepat dari perkiraan tahun ini.

Dow Jones mendekat penurunan dua pekan berturut-turut  dengan saham pertambangan, keuangan dan industri di antara penurunan terbesar. Saham bank termasuk JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs Group Inc dan Citigroup Inc turun sebanyak 1%.

Baca Juga: Beberapa saham mencetak rekor tertinggi, bagaimana rekomendasinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati