Wall Street turun, harga emas masih merangkak naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun pada perdagangan kemarin dengan kondisi pasar keuangan yang masih menunggu kelanjutan konflik Amerika Serikat (AS)-Iran. Harga emas masih menguat lagi di tengah penurunan bursa saham.

Selasa (7/1), Dow Jones Industrial Average turun 0,42% ke 28.583,68. Indeks S&P 500 turun 0,28% ke 3.237,18. Sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 0,03% ke 9.068,58.

"Kinerja emiten dan ekonomi kurang diperhatikan di tengah naiknya tensi Timur Tengah dan investor menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Michael Arone, chief investment strategist State Street Global Advisors kepada Reuters.


Baca Juga: Wall Street rebound ke zona hijau meski ada kekhawatiran konflik

Di tengah tensi geopolitik yang meningkat, saham-saham dengan siklus tertentu mencatat kenaikan lebih baik daripada saham-saham defensif yang menunjukkan bahwa ekonomi AS masih kuat. Arone menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkat lagi meski ada konflik Timur Tengah.

Institute for Supply Management (IS) mengungkapkan bahwa indeks aktivitas non manufaktur naik ke 55 pada bulan Desember dari 53,9 di bulan November. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi sektor jasa. Sektor ini mengontribusi dua pertiga aktivitas ekonomi AS.

Laporan ini muncul setelah survei ISM pekan lalu menunjukkan bahwa aktivitas pabrik AS bulan Desember turun ke level terendah sejak Juni 2009. Angka aktivitas manufaktur ini berkontraksi dalam lima bulan berturut-turut.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Peluang Meski Terbatas

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga emas masih naik lagi ke level tertinggi sejak April 2013. Kemarin, harga emas spot ditutup pada US$ 1.574,37 per ons troi dan pagi ini masih menguat lagi ke US$ 1.576.

Sedangkan harga minyak turun dari level tertinggi sejak April 2019. Harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2020 di ICE Futures turun 0,80% ke US$ 68,36. Sedangkan harga minyak WTI untuk pengiriman Februari 2020 di Nymex turun 0,90% ke US$ 62,70 per barel.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia kemarin naik ke 96,997 dari hari sebelumnya 96,67. Sedangkan yield US Treasury bertenor 10 tahun turun ke 1,82%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati