KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan hari ini. Jumat (24/3) pukul 21.18 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,64% ke 31.900. Indeks S&P 500 melorot 0,59% ke 3.925. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,59% ke 11.718. Indeks utama Wall Street jatuh karena investor melarikan diri dari aset berisiko di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa penularan di sektor perbankan belum sepenuhnya dapat dihindari meskipun ada jaminan dari pejabat penting. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen kemarin mengatakan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk menjaga simpanan warga AS tetap aman. Tetapi pernyataan Yellen tidak banyak meredakan kegelisahan investor tentang krisis likuiditas di sektor perbankan. Krisis perbankan dapat membatasi pinjaman dan mendorong ekonomi ke dalam resesi yang parah.
Komentar Yellen telah membantu membendung penurunan saham pada larut malam di sesi sebelumnya. Mantan gubernur Federal Reserve ini melunakkan pendiriannya dari Rabu ketika dia membuat investor ketakutan dengan mengatakan bahwa blanket insurance dari semua simpanan tidak dipertimbangkan. Tapi
mood investor berubah suram lagi. "Tentu saja regulator global dan bank sentral mencoba untuk membatasi kekhawatiran yang dimiliki semua orang, tapi saya tidak begitu yakin orang cukup yakin bahwa ada stabilitas penuh di sana," kata Brandon Pizzurro, direktur investasi publik di Guidestone Capital Management kepada
Reuters. Baca Juga: IHSG Naik 1,26% Sepekan, Saat The Fed Mengerek Suku Bunga Harga saham bank-bank besar AS seperti JPMorgan Chase & Co, Wells Fargo dan Bank of America turun antara 1% dan 2% pada awal perdagangan. Harga saham bank regional First Republic Bank, PacWest Bancorp, Western Alliance Bancorp dan Truist Financial Corp turun antara 1% hingga 5%. Indeks perbankan S&P 500 dan indeks perbankan regional KBW, mencapai level terendah sejak akhir 2020 di sesi sebelumnya. Kedua indeks masing-masing turun 1,6% dan 1,2%. Bank-bank Eropa juga berada di bawah tekanan setelah laporan penyelidikan AS terhadap Credit Suisse dan UBS semakin memperburuk suasana. Saham mereka yang terdaftar di AS masing-masing turun sekitar 5,4% dan 4,1%. Harga saham Deutsche Bank AS turun hampir 10% setelah credit default swap bank naik ke level tertinggi empat tahun.
Baca Juga: IHSG Menguat Pekan Ini, Berikut Sentimen Pendorongnya Imbal hasil Treasury AS dua tahun turun tajam ke level terendah sejak September pada hari Jumat. Taruhan pedagang sekarang telah beralih ke jeda kenaikan suku bunga AS pada bulan Mei, setelah Fed mengisyaratkan kehati-hatian tentang langkah selanjutnya di tengah krisis perbankan global, yang dipicu oleh kegagalan dua bank regional. Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic dan Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan, menurunkan inflasi adalah prioritas bank sentral meskipun ada tekanan sektor perbankan.
Baca Juga: IHSG Naik 1,06% Hari Ini (24/3), Net Buy Asing Rp 2,27 Triliun Banyak di Saham Bank Data pada hari Jumat menunjukkan, pesanan barang tahan lama turun 1% bulan lalu. Angka ini jauh lebih buruk dibandingkan ekspektasi kenaikan 0,6%. Survei S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas bisnis meningkat pesat di bulan Maret. Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berada di zona merah, dengan keuangan di antara penurunan utama. Sektor defensif seperti utilitas dan bahan pokok konsumen adalah satu-satunya sektor yang diperdagangkan lebih tinggi. Harga saham Activision Blizzard melonjak 7,0% setelah regulator persaingan Inggris membatalkan kekhawatiran sejumlah masalah persaingan usaha dalam kesepakatan Microsoft-Activision. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati