NEW YORK. Bursa AS tak banyak mengalami perubahan pada akhir perdagangan tadi malam (14/3). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,1% menjadi 2.019,64, setelah sebelumnya melorot 0,5%.

Kendati begitu, indeks Dow Jones berakhir positif dengan kenaikan 0,09% menjadi 17.229,13. Demikian pula halnya dengan indeks Nasdaq yang naik 0,04% menjadi 4.850,28.

Kenaikan sektor barang konsumen tadi malam tidak terlalu berpengaruh seiring dengan penurunan sektor finansial dan sektor energi.

Tips Menabung Aman, Menguntungkan, dan Fleksibel di Bank Digital Bunga Tinggi

Penurunan Wall Street terjadi di tengah penurunan harga minyak dunia. Pelaku pasar menunggu aksi lanjutan bank sentral dunia untuk menyokong pertumbuhan ekonomi.

Sekadar informasi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan sebesar 4,7% setelah mencatatkan kenaikan selama empat pekan berturut-turut. Salah satu penyebabnya, Iran berencana untuk menaikkan tingkat produksi.

Meski demikian, data ekonomi yang tersaji di seluruh dunia mengindikasikan bahwa ekonomi global masih jauh dari kata resesi yang telah menyusutkan hampir US$ 9 triliun nilai pasar saham pada tahun ini hingga pertengahan Februari lalu.

Bank sentral global pun tampaknya berkomitmen melakukan apa saja agar pertumbuhan ekonomi kembali terangkat. Seperti Bank of Japan -yang mengadopsi kebijakan suku bunga negatif pada Januari lalu- akan kembali merilis review ekonomi pada Kamis besok. Sedangkan pertemuan the Federal Reserve akan berakhir pada hari ini.

"Salah satu area yang bisa diawasi untuk mencari petunjuk adalah finansial dan perbankan. Dua sektor itu semakin penting saat pengumuman the Fed pada Rabu ini. Mereka merupakan faktor utama mengapa indeks S&P 500 bisa naik lebih tinggi dari prediksi," jelas Frank Cappelleri, executive director Instinet LLC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News