Walmart Lepas Kepemilikan di JD.com Senilai US$ 3,7 Miliar



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Walmart menjual seluruh sahamnya yang bernilai sekitar US$ 3,7 miliar di JD.com. Keputusan ini mengakhiri investasi Walmart selama delapan tahun di perusahaan e-commerce China. 

Laba JD.com yang semakin berkurang membuat raksasa ritel AS berencana fokus pada operasinya sendiri di China. Langkah ini dilakukan karena persaingan untuk mendapatkan pembeli online di China telah menyebabkan diskon besar dari perusahaan ritel termasuk JD.com dan Alibaba. Efeknya, margin mereka semakin tertekan. 

"Kami akan fokus pada operasi bisnis kami di China melalui Walmart China dan Sam's Club. Kami akan menggunakan modal untuk prioritas lain," kata Walmart dalam sebuah rilis dikutip Reuters. Walmart juga berkomitmen melanjutkan hubungan komersial dengan perusahaan China dan menjual barang-barang di situs webnya.


Baca Juga: Bill Gates Jual Saham Microsoft dan Borong Berkshire Hathaway

Sumber Reuters mengatakan, Walmart telah menjual seluruh sahamnya di JD.com dengan nilai US$ 3,74 miliar atau kisaran harga tertinggi yang ditawarkan.

Walmart mulai berinvestasi di JD.com pada tahun 2016 dengan kepemilikan saham 5%. Pada tahun yang sama, Walmart meningkatkan kepemilikannya di JD.com menjadi lebih dari 10%.

Saham JD.com telah anjlok sekitar 70% dari puncaknya di awal tahun 2021 dan harganya mendekati level tahun 2016. Ini karena pertumbuhan penjualan JD.com yang mandek setelah pandemi. Para pembeli lebih memilih membeli di perusahaan e-commerce berbiaya rendah Pinduoduo.

"Walmart ingin mendapatkan eksposur di China pada tahun 2016 dan mempelajari bisnis ritel di sana," kata Thomas Hayes, ketua perusahaan investasi Great Hill Capital. Kini, Walmart tidak lagi membutuhkan posisi minoritas di JD ketika telah memiliki bisnis yang hebat.

JD.com dalam rilis mengatakan, tetap bekerjasama di masa depan. Ini bagian dari kontrak awal, Walmart dan JD.com. Keduanya akan bekerjasama dengan memanfaatkan rantai pasok dan memperluas jangkauan produk impor bagi konsumen China.

Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq Naik Tipis Setelah Revisi Payroll, Risalah The Fed Jadi Fokus

Pada kuartal terakhir, Walmart melaporkan peningkatan pendapatan 17,7% secara tahunan dari bisnisnya di China menjadi US$ 4,6 miliar. Ini karena pertumbuhan yang kuat di Sam's Club dan penawaran digitalnya.

Pendapatan keanggotaannya di China dari bisnis Sam's Club tumbuh 26% karena jumlah anggota terus meningkat. Perusahaan ini memiliki sekitar 48 klub di China.

Dalam lembar persyaratan yang dilihat Reuters, Walmart menawarkan 144,5 juta saham deposito Amerika dari JD.com dalam kisaran harga US$ 24,85 hingga US$ 25,85. Morgan Stanley adalah pialang-pedagang saham yang menawarkan saham tersebut.

Saham tersebut ditawarkan dengan diskon hingga 11,8% dari harga penutupan Selasa (20/8) sebesar US$ 28,19. Morgan Stanley tidak menanggapi permintaan komentar. 

"Penjualan saham tersebut memungkinkan Walmart untuk meningkatkan modal dan memfokuskan kembali JD.com pada bisnis inti. Tetapi kemitraan antara keduanya dapat terus berlanjut, terutama dalam berbagi data," kata Jeffrey Towson, mitra yang berbasis di Beijing TechMoat Consulting.

Baca Juga: GLOBAL MARKETS-Stock Rebound Wanes as Investors Await US Job Data, Fed

Editor: Avanty Nurdiana