Walmart Tak Lagi Memasang Iklan di Platform X Milik Elon Musk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari Jumat, Walmart mengumumkan bahwa mereka tidak lagi beriklan di platform media sosial X, yang baru-baru ini menjadi milik Elon Musk. 

"Kami telah memutuskan untuk tidak beriklan di X karena kami menemukan platform lain yang lebih efektif dalam menjangkau pelanggan kami," ujar juru bicara Walmart dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters.

X sebelumnya dikenal sebagai Twitter, belum memberikan tanggapan terhadap pernyataan tersebut hingga saat ini.


Baca Juga: Walmart Alihkan Impor Barang Dari China Ke India

Platform ini mengalami kesulitan mempertahankan pengiklan sejak diakuisisi Musk pada Oktober 2022. Beberapa minggu terakhir, X mengalami eksodus pengiklan karena meningkatnya kekhawatiran terhadap konten antisemit.

Pada awal bulan ini, Musk setuju dengan salah satu pengguna X yang keliru mengklaim bahwa anggota komunitas Yahudi memicu kebencian terhadap orang kulit putih. Musk menyatakan bahwa pengguna tersebut menyampaikan "kebenaran yang sebenarnya." 

Pengguna tersebut juga merujuk pada teori konspirasi "Penggantian Besar," yang menyatakan bahwa orang Yahudi dan kelompok kiri sedang merencanakan penggantian etnis dan budaya populasi kulit putih dengan imigran non-kulit putih, yang konon akan mengakibatkan "genosida kulit putih."

Musk meminta maaf atas postingannya dalam wawancara di acara DealBook New York Times pada hari Rabu. Meskipun meminta maaf, Musk juga melontarkan sumpah serapah terhadap pengiklan yang menangguhkan iklan mereka, menuduh mereka melakukan "pemerasan."

Baca Juga: Walmart Menargetkan 65% Toko Akan Dilayani secara Otomatis pada Tahun 2026

Seorang eksekutif dari agen pembelian iklan besar, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa perwakilan penjualan iklan X terlihat frustrasi setelah kemarahan Musk terhadap merek dan kurang bersedia untuk berbicara lebih lanjut dalam percakapan.

Selain Walmart, merek-merek besar seperti Apple, Walt Disney, dan Warner Bros Discovery juga telah menangguhkan iklan mereka di X bulan ini. 

Keputusan ini menyusul laporan dari kelompok pengawas liberal Media Matters, yang mengatakan bahwa iklan tersebut mungkin muncul bersamaan dengan postingan antisemit di platform tersebut.

Editor: Noverius Laoli