Memulai bisnis pertama sejak usia muda dengan beternak kuda, Walter Haefner merambah ke bisnis otomotif. Pergi dari tanah kelahirannya, Swiss, ia menuju Inggris untuk membuka diler Volkswagen. Kemudian, ia menjadi pemegang saham terbesar sebuah perusahaan produsen software
. Berkat usahanya tersebut, Haefner menjadi orang terkaya ke-4 di Swiss dan menjadi orang terkaya ke-268 sedunia versi Forbes
2011 dengan kekayaan US$ 4 miliar. Swiss yang kaya akan lahan peternakan dan pertanian mendorong Walter Haefner memulai usahanya dengan membangun
ranch kuda. Haefner yang saat itu masih berstatus mahasiswa bisnis di Universitas of Zurich juga mengembangkan jual beli kuda di
ranch miliknya. Perkembangan bisnis
ranch milik Haefner terbilang pesat hingga ia bisa membeli lahan seluas 440
acre (sekitar 178 hektare) di kota Maynooth hingga di Irlandia untuk pacuan kuda.
Namun, lulus kuliah, Walter malah memutuskan bekerja di bidang industri otomotif. Ia pun meninggalkan bisnis
ranch-nya dan menjadi pegawai divisi General Motors Corporation (GMNC) di Swiss. Langkah Haefner memulai bisnis otomotif tidak main-main. Di GMC Swiss, ia belajar seluk-beluk dunia otomotif. Ia juga memperhatikan kebutuhan konsumen. Dari situ, ia melihat salah satu kekurangan GMC Swiss adalah tak adanya komputerisasi dalam melayani konsumen. Setelah paham seluk-beluk bisnis otomotif, Haefner pindah ke Inggris dan membangun
franchise mobil di sana sebagai diler Volkswagen. Sayang, usahanya bangkrut. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya untuk membangun diler mobil sendiri. Saat itu, ia juga menyadari pentingnya sistem komputerisasi untuk menumbuhkan rantai bisnis diler mobilnya. Pada tahun 1957, Haefner menjadi satu-satunya orang pertama di Swiss yang mengimpor IBM untuk bisnis otomotif. Dengan menggunakan jaringan komputer, bisnisnya terbilang sukses. Pemakaian komputer di industri otomotif membantu para konsumen mengetahui riwayat mobil mereka selama mengalami perbaikan di bengkelnya serta rekam jejak kondisi mobilnya. Haefner pun lantas menjelma sebagai pengusaha otomotif modern di Swiss. Tidak puas sampai di situ, pemilik Swiss Import Car Dealership ini menjalin kerja sama dengan perusahaan jasa komputer Zurich. Kerjasama dengan Zurich meliput pengelolaan akuntansi perusahaan dan sistem gaji karyawan. Kerja sama dengan berbagai macam perusahaan komputer ini menginspirasi Haefner untuk terjun ke bisnis komputer. Ia menyadari, komputer merupakan sebuah media masa depan yang bisa membawa keuntungan besar. Meski dirinya sendiri tak begitu paham akan keterampilan komputer, namun Haefner bertekad menjajal bisnis komputer. Pada tahun 1964, Haefner mendirikan perusahaan Automation Center AG di Swiss yang menyediakan jasa komputer akuntansi. Perusahaannya juga melayani jasa statistik dan informasi gaji untuk karyawan diler dan pemasok bahan baku. Bisnis komputer Haefner pun berkembang pesat. Ia membuka tiga kantor cabang di Jerman, Italia dan Austria. Haefner pun mendapatkan pesanan penyediaan jasa komputer di ratusan perusahaan di Eropa. Pada tahun 1976, pria yang kini berusia 100 tahun ini masuk ke pasar Amerika Utara. Ia membeli saham mayoritas di perusahaan komputer Wyly di Dallas.
Jual beli perangkat lunak dan penyedia jasa komputer bagi diler-diler otomototif ini terbilang sukses. Pada tahun 1987, ia membeli saham Russle Artzt bersama kawannya, Charles Wangs. Miliarder Swiss ini kemudian mendirikan Computer Associates (CA) Internasional yang memiliki 25% saham CA Inc. Ia kemudian menjadi pemegang saham mayoritas di CA dan menduduki posisi sebagai presiden eksekutif di perusahaan yang bermarkas di Islandia dan New York. Di bawah pimpinannya, tahun lalu, pendapatan CA mencapai US $ 4,4 miliar. (Bersambung)
Editor: Catur Ari