KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan proses Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) masih terus bergulir. Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury mengungkapkan, nilai kapitalisasi pasar atau market cap PHE saat ini cukup besar. "Estimasi kita nilai kapitalisasinya berkisar US$ 17 miliar hingga US$ 20 miliar," kata Pahala di Jakarta, Senin (3/7).
Menurutnya, besaran market cap PHE saat ini pun erat kaitannya dengan besaran saham yang harus dilepas ke publik.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Diganjar Peringkat Baa2 oleh Moody's Pihaknya berharap bakal ada pembahasan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal besaran saham yang bisa dilepas. Menurut ketentuan yang ada, perusahaan publik harus melepaskan setidaknya 7,5% saham ke publik. "Jadi kita akan bicara dengan BEI dan OJK, mungkin tidak kalau tidak di angka 7,5%," imbuh Pahala. Sebelumnya, Pahala sempat menyampaikan besaran saham PHE yang hendak dilepas ke publik ada di kisaran 5% hingga 10%. Pahala sendiri belum merinci besaran dana segar yang diincar PHE dari rencana IPO kali ini. Yang terang, saat ini sudah ada lima joint lead underwriter asing maupun lokal yang ditunjuk. Kelimanya yakni Citi, J.P Morgan, Credit Swiss, Mandiri Sekuritas dan BRI Dana Sekuritas.
Saat ini sendiri Pertamina telah memasukan dokumen registrasi pertama dan kedua ke OJK. Pahala memastikan, waktu pelaksanaan IPO untuk PHE bakal menanti perkembangan pasar dalam dua pekan ke depan. Nantinya, jika perkembangan pasar cukup baik maka IPO bisa dilakukan pada tahun ini. "Kalau memang ada timingnya kita akan lihat dalam satu dua bulan ini, ini kan bergantung pasar ekuitas seperti apa, kalau misalnya nggak (memungkinkan) maka kita akan tunda mungkin akan lihat di tahun depan," pungkas Pahala. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi