KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menerima revisi proposal Chevron Pacific Indonesia untuk perpanjangan Blok Rokan yang akan habis kontrak 2021. Sebelumnya Chevron meminta perpanjangan Blok Rokan memakai cost recovery, namun belakangan perusahaan Amerika Serikat itu bersedia memakai gross split di Blok Rokan. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar bilang, untuk blok terminasi tidak ada pilihan untuk memakai gross split sebab Chevron di Blok Rokan sudah mengelola 50 tahun pada 2021 nanti. "Mereka (Chevron) awalnya mengajukan proposal perpanjangan memakai cost recovery, tetapi sekarang sudah ajukan lagi proposal memakai gross split," ungkap dia dalam pertemuan di kantornya, Kamis (26/4). Dia mengatakan, pihaknya sudah menghitung besaran cadangan pasca berkahirnya kontrak Chevron di Blok Rokan pada 2021 nanti. Hasilnya akan ekonomis memakai gross split. "Saya bilang keekonomain kita jaga. Saya tidak men-cut (mengganti cost recovery dengan gross plit) tanpa dasar, saya tidak otoriter, kalau otoriter itu tanpa dasar," ungkap dia.
Wamen ESDM Arcandra: Chevron akhirnya bersedia memakai gross split di Blok Rokan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menerima revisi proposal Chevron Pacific Indonesia untuk perpanjangan Blok Rokan yang akan habis kontrak 2021. Sebelumnya Chevron meminta perpanjangan Blok Rokan memakai cost recovery, namun belakangan perusahaan Amerika Serikat itu bersedia memakai gross split di Blok Rokan. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar bilang, untuk blok terminasi tidak ada pilihan untuk memakai gross split sebab Chevron di Blok Rokan sudah mengelola 50 tahun pada 2021 nanti. "Mereka (Chevron) awalnya mengajukan proposal perpanjangan memakai cost recovery, tetapi sekarang sudah ajukan lagi proposal memakai gross split," ungkap dia dalam pertemuan di kantornya, Kamis (26/4). Dia mengatakan, pihaknya sudah menghitung besaran cadangan pasca berkahirnya kontrak Chevron di Blok Rokan pada 2021 nanti. Hasilnya akan ekonomis memakai gross split. "Saya bilang keekonomain kita jaga. Saya tidak men-cut (mengganti cost recovery dengan gross plit) tanpa dasar, saya tidak otoriter, kalau otoriter itu tanpa dasar," ungkap dia.