Wamenkes: Baru semalam dilaporkan ada dua temuan kasus mutasi B-117 di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, bahwa semalam sudah dilaporkan ada temuan dua kasus mutasi virus corona B-117 atau mutasi Covid-19 asal Inggris di Indonesia.

"Saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat setahun ini kita menemukan mutasi di B-117 UK mutation di Indonesia. Ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan 2 kasus," ujar Dante dalam acara Peringatan Satu Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia yang diselenggarakan Kemenristek/BRIN secara virtual, Selasa (2/3).

Temuan mutasi Covid-19 asal Inggris tersebut Dante mengungkap menjadi pertanda bahwa, Indonesia akan menghadapi pandemi dengan tingkat kesulitan yang semakin berat. Dante menambahkan, temuan dua kasus tersebut diperoleh dari 462 kasus yang dicek di seluruh Indonesia.


Adanya temuan mutasi baru masuk ke Indonesia, maka pengembangan inovasi dan riset harus semakin cepat. Serta peningkatan model-model penanganan kasus Covid-19 yang lebih baik dan studi-studi epidemiologis secara analitik.

Baca Juga: Penelitian anyar: Vaksin efektif mengurangi risiko tertular virus corona hingga 85%

"Karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita. Mudah-mudahan kolaborasi yang kita kerjakan dari masyarakat Kementerian Kesehatan dan Kemenristek/BRIN, akan membuat hal positif dan akan membuat kita keluar dari pandemi. Dan masuk di dalam satu lingkup endemi dan kalau kita mungkin kita akan memasuki eradikasi," kata Dante.

Riset menjadi pembuka peluang dalam melakukan inovasi. Dante menyebut berbagai macam riset dilakukan selama pandemi Covid-19.

Salah satunya ialah riset yang melahirkan produk yang dapat dipakai secara efektif dalam sektor hilir penanganan Covid-19. Tak hanya itu riset juga dinilai akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional semakin kuat.

Tepat setahun pandemi, selain mengumumkan adanya temuan dua kasus mutasi virus corona asal Inggris di Indonesia.  Dante juga menyampaikan bahwa pekerjaan rumah besar yang masih harus dilakukan ialah mendorong peningkatan 3T terutama tracing dan testing.

Adapun tracing dan testing menjadi poin yang penting dalam menyukseskan program vaksinasi. Vaksinasi akan gagal jika proses testing dan tracing tidak kuat.

Proses vaksinasi akan sukses jika memasuki tingkat flattening-the-curve. Dimana flattening-the-curve harus didorong dengan tracing dan testing yang kuat.

Selanjutnya: Menteri Erick: Vaksin corona mandiri Sinopharm 3,5 juta dosis tiba Maret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli