KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengimbau Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk turut melibatkan sektor swasta dan dunia usaha dalam mengembangkan aset negara, terutama aset properti. Harapannya, kerja sama tersebut dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor properti yang masih terbilang lesu hingga tahun ini.
Baca Juga: Lembaga Manajemen Aset Negara telah mengelola Rp 29,1 triliun aset negara “Aset negara yang ada itu luar biasa banyaknya. Kalau buat teman-teman dunia usaha harusnya menjadi ladang usaha […] Saya minta, LMAN libatkan dunia usaha swasta. Sektor properti harus terlibat dan ikut mencari cara untuk ikut mengelola aset milik negara secara
proper dan legal,” tutur Suahasil dalam acara Property Outlook 2020, Rabu (18/12). Adapun Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari menyampaikan, LMAN tengah mengadaptasikan perkembangan teknologi yang pesat dan mengkapitalisasinya ke dalam model bisnis baru. “LMAN juga sedang siapkan digitalisasi
property management system untuk efisiensi dan efektivitas internal LMAN sendiri, juga agar lebih cepat menjangkau mitra dalam pelaksanaan tugas mengoptimalisasi aset negara,” tutur Rahayu.
Baca Juga: Kawasan Bintaro Jaya kini punya dua akses langsung jalan tol Di sektor properti, Rahayu mengatakan, pengelolaan aset telah menghasilkan PNBP sebesar Rp 34,93 miliar di 2019. Terdiri dari 116 unit apartemen dan 22 unit aset eks Hak Tanggungan Bank Indonesia (HTBI). Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Isa Rachtamawarta menambahkan, bentuk kerja sama pengelolaan aset properti yang strategis dan tengah dijajaki oleh LMAN misalnya dengan pengelola properti seperti OYO dan Red Doorz. “Kita membuka diri kepada siapa saja yang punya ide untuk memanfaatkan aset negara. Kita tidak bisa menjual aset negara, tapi kita punya ruang dengan memanfaatkannya secara bersama dan membuat pelaku usaha punya kesempatan dari itu,” tutur Isa.
Baca Juga: LMAN Sebagai Katalis Pembebasan Lahan Tol Kunciran-Serpong Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong mengatakan, para pelaku usaha di sektor properti tentu antusias mengelola dan mengoptimalkan aset negara bersama dengan pemerintah. “Kita sudah melihat
oportunity itu tapi kami masih akan melihat dan menunggu dulu regulasinya seperti apa nanti,” kata Lukas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .