Taipan properti Wang Jianlin ‘menahan’ langkah pemilik Alibaba, Jack Ma, untuk mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di China.  Hal ini berdasar daftar orang terkaya China, Hurun Rich List 2016, yang dipublikasikan Kamis (13/10/2016). 

Daftar Hurun Rich 2016 juga menunjukkan, kini terdapat 754 miliuner China di  dunia,  lebih banyak dibandingkan dengan 535 miliuner yang ada di Amerika Serikat. Di daratan China saja, terdapat 594 miliuner.

Daftar ini disusun berdasarkan  data nilai kekayaan para miliuner per 15 Agustus 2016 lalu.

Sebetulnya, kekayaan pendiri dan Chairman Alibaba, Jack Ma meningkat 41% menjadi US$ 30,6 miliar. Namun  nilai kekayaan Ma, masih berada di bawah kekayaan pribadi Wang Jianlin yang mencapai US$ 32,1 miliar.

Wang  yang bertengger di posisi miliuner terkaya China yang disusun setiap tahun tersebut, mengendalikan  konglomerasi Dalian Wanda yang bergerak di bisnis properti dan hiburan. Perusahaan ini merupakan pemilik jaringan  bioskop AS, AMC dan  perusahaan pembuat film Legendary Entertainment. Dalian kini juga dalam proses negosiasi pembelian Dick Clark Production.

Adapun  orang yang kekayaannya paling cepat meningkat dalam Harun Rich List 2016 adalah  Yao Zhenhua dari Baoneng Group. Tahun ini, posisi Yao melejit 200 tingkat ke posisi  keempat orang terkaya se antero China, seiring dengan nilai kekayaannya yang  meroket 9 kali lipat menjadi US$ 17,2 miliar.

Tahun ini Yao membuat gebrakan dengan aksi agresifnya memborong saham pengembang terkemuka, China Vanke.

“Yao mewakili gelombang baru penciptaan kekayaan melalui investasi keuangan di China. Gelombang ini dimulai dengan perdagangan dua puluh tahun lalu, diikuti manufaktur, pengembangan real estate, IT, dan kini dengan investasi keuangan," kata Rupert Hoogewerf, pendiri Hurun.

Nama lain yang masuk dalam  daftar  miliuner China terkaya versi Hurun tersebut, antara lain pendiri raksasa teknologi Tencent Pony Ma, dan Zhong Qinghou, pemilik perusahaan minuman Wahaha.  Juragan mesin pencari Baidu Robin Li dan istrinya, Melissa Ma, menduduki peringkat kedelapan.  

Editor: Mesti Sinaga