Wangi bisnis cucian masih menggoda



Bisnis jasa cuci pakaian atau laundry memang sudah banyak. Namun, pasar yang sangat besar membuat bisnis ini tidak mati. Ini terbukti dengan semakin banyaknya pengusaha yang mencoba menjajal bisnis yang biasanya ada di perkotaan ini. Berbagai konsep dan inovasi dimunculkan agar bisa bersaing.Salah satu yang mencoba keberuntungan di usaha laundry adalah Wasree. Dengan wet cleaning system, usaha yang didirikan pada Januari 2011 oleh PT Apelindo Lintas Cakrawala di Surabaya, Jawa Timur ini mulai menawarkan konsep waralaba.Wet cleaning system atau juga dikenal dengan green cleansing dipercaya lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. Sistem ini tidak menggunakan pelarut yang biasa digunakan dalam proses dry cleaning atau cuci kering. Tak hanya itu, sistem ini juga memakai mesin cuci, serta conditioner dan detergen yang ramah lingkungan. Herry Eko Prasetyo, pemilik Wasree mengatakan, salah satu kunci kesuksesan metode wet cleaning adalah pengetahuan operator mengenai jenis-jenis kain. Mengusung moto wash with care. Wasree mengutamakan keamanan dalam mencuci, sehingga semua cucian pelanggan diperlakukan dengan penuh kepedulian seakan milik sendiri. Segmen atasDengan segmen menengah atas, Wasree mencoba untuk bersaing. "Di kelas menengah bawah sudah sangat banyak," ujar Herry. Dengan segmen itu, Wasree fokus pada pencucian per helai atau satuan baju bukan kiloan seperti kebanyakan laundry.Dengan keunggulan itu, Herry yakin tawaran waralabanya semakin diminati. Saat ini Wasree menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket counter dengan investasi awal sebesar Rp 110 juta. Jika memilih paket itu, mitra Wasree akan mendapatkan perlengkapan laundry seperti dua unit mesin washer, satu unit pengering, satu unit mesin boiler dan satu unit mesin steamer.Investasi sebesar itu juga sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 15 juta untuk jangka waktu tiga tahun, biaya promosi, renovasi gedung, serta pelatihan bagi pegawai. Nantinya mitra yang bergabung akan dibebaskan dari royalty fee di enam bulan pertama. Untuk memperpanjang kerja sama mitra hanya dipungut franchise fee 20% dari sebelumnya. Dengan tarif laundry Rp 8.000 sampai Rp 25.000 per helai, mulai kaos, kemeja, bed cover, selimut hingga karpet, omzet perbulan diperkirakan mencapai Rp 15 juta. Omzet itu didapat dari taksiran pelanggan yang menggunakan jasa ini dengan memasukkan 35 helai kain per hari. Jika asumsi itu tercapai, akan didapat pendapatan bersih per bulan mencapai Rp 3,9 juta, sehingga balik modal diperkirakan sekitar 28 bulan. Agar asumsi tercapai, Wasree mensyaratkan lokasi strategis, seperti area perkantoran dan kampus untuk membuka usaha. Pengamat waralaba Erwin Halim melihat bahwa peluang bisnis laundry masih bagus. Apalagi jika jasa yang ditawarkan memiliki keunikan tersendiri. Hanya, ia menambahkan, merek yang masih baru membuat Wasree belum dikenal masyarakat. "Perlu promosi gencar termasuk mengenalkan keunggulan-keunggulannya," katanya.Selain promosi, segmen menengah atas membuat pemilihan lokasi menjadi sangat penting. "Kalau salah lokasi akibatnya bisa fatal," katanya. Menurutnya lokasi yang cocok untuk usaha laundry Wasree adalah di dekat perumahan elite dan tempat keramaian seperti mal.

Wasree LaundryDelta Sari Indah AN-27Surabaya 61256, Jawa TimurTelp. 031-8547827

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi