Wanita memang tidak mendominasi jajaran pelaku bisnis dan eksekutif top. Namun, beberapa wanita menduduki titik strategis pertumbuhan. Kali ini, Forbes
menyorot beberapa wanita yang terdapat dalam daftar 50 wanita pebisnis berpengaruh di Asia. Mereka tidak hanya berada di puncak suatu korporasi, tapi juga berhasil mengembangkan aset berlipat ganda. Pebisnis, kaum eksekutif, pemegang aset miliaran dolar Amerika Serikat (AS) memang didominasi kaum pria. Tapi meski tidak banyak, beberapa wanita menduduki titik strategis.
Dari 50 wanita pebisnis paling berpengaruh di Asia versi Majalah
Forbes, sebagian besar di antaranya berasal dari China. Negeri Tembok Raksasa ini, termasuk Hong Kong, Makau, dan Taiwan menyumbang 21 orang atau 42% dari total perempuan yang termasuk dalam daftar ini. India berada di posisi kedua, dengan 16 wanita super (16%). Sedangkan lima orang berasal dari Singapura (10%). Korea Selatan dan Indonesia masing-masing menyumbang empat wanita (8%). Selain itu, tercatat tiga wanita dari Jepang (6%), dan dua wanita Australia (4%) yang masuk dalam daftar ini.
Forbes memberikan peringkat ini untuk para bintang wanita yang berpengaruh di sektor bisnis, investasi, korporasi, dan peluang ekonomi. "Daftar ini menunjukkan dinamisme wanita
pebisnis Asia yang menjadi bagian dari kemudi pertumbuhan," kata Moira Forbes,
President and Publisher Forbes Woman. Dari China,
Forbes memberi sorotan ke Marjorie Yang (59),
Chairwoman Esquel Group, produsen katun asal Hong Kong yang menjadi pemasok merek terkenal seperti Ralph Lauren dan Nike.
Forbes mendapuknya di posisi 44, karena keberhasilannya melipatgandakan pendapatan menjadi US$ 1,2 miliar per tahun. Dari India,
Forbes melirik Kiran Mazumdar-Shaw (58 tahun) yang menduduki urutan 28. Kiran membangun Biocon di usia 25 dan kini menjadi perusahaan bioteknologi terbesar India, memproduksi obat-obatan diabetes, kanker dan penyakit autoimun. Dari ASEAN,
Forbes menggarisbawahi Teresita Sy-Coson (61), di posisi 40. Dia mengepalai keluarga konglomerat di Filipina yaitu SM Investment Corp. Dari Singapura, wanita
pebisnis paling berpengaruh adalah Ho Ching (58), Direktur Eksekutif dan
Chief Executive Officer (CEO) Temasek. Dia menduduki posisi 15 di daftar ini.
Yuwadee Chirathivat (58) nongkrong di posisi 48 karena keberhasilannya mengembangkan Central Department Store sebagai megamal di Thailand. Dari Indonesia,
Forbes menempatkan Siti Hartati Murdaya, Presiden Direktur Central Cipta Murdaya (65) di posisi 30. Kekayaannya diperkirakan US$ 1 miliar, terdiversifikasi di sektor informasi teknologi, kayu, perkebunan dan konsumer. Wanita Indonesia, Karen Agustiawan (53), Presiden Direktur Pertamina, menduduki posisi pertama dalam daftar
Forbes ini. Sebagai orang nomor 1 di Pertamina, perusahaan minyak dan gas negara, Karen meluncurkan beberapa agenda ambisius di industri energi Indonesia. Lee Mi-Kyung (53),
Vice Chairman di CJ Entertainment & Media, berada di balik pertumbuhan pesat perfilman Korea Selatan saat ini.
Forbes menyorot konglomerat Australia Gina Rinehart (58) beraset US$ 20 miliar, yang bermain di bisnis batubara dan bijih besi. Dan Yoshiko Shinohara (77), jadi pebisnis yang paling berpengaruh di industri pekerja temporer di Jepang.
Editor: Catur Ari