JAKARTA. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengungkapkan, Wakil Presiden (Wapres) Boediono yang akan mengoordinasikan penyusunan cetak biru rehabilitasi dan rekonstruksi Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Agung menjelaskan Wapres Boediono akan mengoordinasi Kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyelesaikan cetak biru dalam waktu 1 bulan. Menurut Agung, cetak biru itu akan membuat rencana rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan, rumah, gedung perkantoran, fasilitas umum dan fasilitas sosial. Selain itu, cetak biru tersebut juga berisi lokasi di wilayah Papua Barat yang bisa dijadikan tempat hunian sementara maupun nantinya jika warga masyarakat sempat relokasi. Namun, Agung belum bisa memastikan berapa jumlah kerugian akibat banjir bandang maupun dana rehabilitasi dan rekonstruksi yang dibutuhkan. Menurutnya, anggaran akan disusun dalam cetak biru pemulihan kawasan Wasior. Sementara Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, memastikan Kementerian Pekerjaan Umum sudah bergerak untuk mulai membersihkan lumpur dan puing-puing sisa longsor banjir di jalan-jalan. "Sebanyak 22 alat berat sudah beroperasi di sana ditambah lagi 10 alat berat dari Manokwari sudah didatangkan," kata Hermanto di Istana Wapres. Selain itu, kata dia sarana instalasi pengelolaan air bersih dan jerigen-jerigen untuk menampung air juga sudah dikirim. Selanjutnya, dalam masa rehabilitasi dan rekonstruksi setelah masa tanggap darurat selesai, akan dikaji penataan ruang dan penentuan lokasi yang mesti dihindari seperti aliran sungai dan menilai kondisi tanah dan bebatuan di Wasior.
Wapres akan koordinasikan rehabilitasi di Wasior
JAKARTA. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengungkapkan, Wakil Presiden (Wapres) Boediono yang akan mengoordinasikan penyusunan cetak biru rehabilitasi dan rekonstruksi Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Agung menjelaskan Wapres Boediono akan mengoordinasi Kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyelesaikan cetak biru dalam waktu 1 bulan. Menurut Agung, cetak biru itu akan membuat rencana rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan, rumah, gedung perkantoran, fasilitas umum dan fasilitas sosial. Selain itu, cetak biru tersebut juga berisi lokasi di wilayah Papua Barat yang bisa dijadikan tempat hunian sementara maupun nantinya jika warga masyarakat sempat relokasi. Namun, Agung belum bisa memastikan berapa jumlah kerugian akibat banjir bandang maupun dana rehabilitasi dan rekonstruksi yang dibutuhkan. Menurutnya, anggaran akan disusun dalam cetak biru pemulihan kawasan Wasior. Sementara Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, memastikan Kementerian Pekerjaan Umum sudah bergerak untuk mulai membersihkan lumpur dan puing-puing sisa longsor banjir di jalan-jalan. "Sebanyak 22 alat berat sudah beroperasi di sana ditambah lagi 10 alat berat dari Manokwari sudah didatangkan," kata Hermanto di Istana Wapres. Selain itu, kata dia sarana instalasi pengelolaan air bersih dan jerigen-jerigen untuk menampung air juga sudah dikirim. Selanjutnya, dalam masa rehabilitasi dan rekonstruksi setelah masa tanggap darurat selesai, akan dikaji penataan ruang dan penentuan lokasi yang mesti dihindari seperti aliran sungai dan menilai kondisi tanah dan bebatuan di Wasior.