Wapres: Ekonomi kita ada ditangan para profesional



JAKARTA. Wakil Presiden Boediono memandang penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang rupiah bisa diatasi.Salah satu caranya, dengan meredam inflasi dalam negeri, menata kekuatan ekonomi dan kekuatan perbankan.

Hal itu dikatakan Wapres menanggapi merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir.

"Saya cukup optimistis kita bisa memberikan respons tepat untuk mengatasi penguatan dolar AS dengan menata perekonomian dan kekuatan perbankan agar inflasi jangan sampai tinggi," tutur Boediono di Istana Wakil Presiden, Kamis (22/8).


Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini, bila mata uang negara-negara lain sudah melemah terhadap dolar AS, maka mata uang Garuda juga tidak mungkin bisa bertahan di angka Rp 9.000 per dolar AS.

Jika hal itu dipertahankan, maka pemerintah akan kewalahan. Pasalnya, dibutuhkan amunisi untuk mempertahankan nilai tukar dolar dengan merogoh cadangan devisa.

Kalau itu dilakukan maka cadangan devisa akan habis. Sehingga, cara itu dianggap tidak efektif. Justru, dengan skema baru penataan ekonomi seperti mempercepat implementasi investasi dalam negeri seperti pengerjaan proyek-proyek yang sudah siap dijalankan adalah langkah tepat.

Hal itu untuk meredam inflasi yang belakangan cukup menyusahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan memberikan insentif kepada para pengusaha agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Karena itu, wapres mengajak seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir berlebihan. Sebaliknya mempercayakan kepada pemerintah untuk mengatasi krisis ini.

"Jadi yakinlah, saya kira ekonomi kita ada di tangan-tangan orang yang profesional seperti Menteri Keuangan, Gubernur BI, Lembaga Penjamin Simpanan dan Otoritas Jasa keuangan, Menteri Perekonomian. Mereka ini adalah orang-orang yang cukup profesional," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan