Wapres ingatkan sekolah berbasis asrama harus patuhi protokol kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan sekolah agama berbasis asrama seperti pesantren dan sekolah berasrama di zona hijau dan kuning yang akan memulai pembelajaran tatap muka harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Pelaksanaan tatanan normal baru perlu diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kita ingin memastikan bahwa bila di zona hijau satuan pendidikan agama ini akan memulai kegiatan persekolahan secara tatap muka, maka protokol kesehatan harus dapat diterapkan," ujar Ma'ruf saat membuka saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kamis (11/6).

Menurut Ma'aruf berbagai protokol yang harus diikuti tersebut seperti melakukan pemeriksaan kepada siswanya. Hal ini perlu dilakukan mengingat ada kemungkinan siswa pesantren atau asrama tersebut berasal dari daerah zona merah.


Baca Juga: Wapres sebut pengembangan ekonomi syariah di Indonesia berpotensi ditingkatkan

Kedua, sekolah agama berbasis asrama ini pun harus memastikan bahwa tersedia fasilitas mencuci tangan yang dilengkapi dengan sabun, hand sanitizer, hingga masker yang cukup digunakan selama proses belajar mengajar.

Ketiga, sekolah juga haris memastikan social distancing dapat diterapkan, baik di ruang kelas maupun di pesantren atau asrama.

Keempat, perlu dilakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas-fasilitas utama.

Ma'aruf mengakui, pemenuhan protokol kesehatan ini menjadi tantangan bagi sekolah keagamaan berbasis asrama. Menurutnya, masih banyak asrama dan pesantren yang minim sarana dan prasarananya. Menurut dia, ada juga asrama atau pesantren yang tidak memiliki standar baku perbandingan jumlah santri/siswa dengan luas kamar tidur.

Baca Juga: Tampilan Ma'ruf Amin penuh coretan saat webinar di Malang, jubir wapres minta diusut

"Dengan kondisi tersebut sangat sulit menerapkan social distancing terutama di pondok pesantren yang memiliki ratusan bahkan ribuan santri," kata Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, pemerintah pun tengah merumuskan program dan anggaran yang bisa membantu pesantren atau asrama ketika melakukan pembukaan kembali. Dengan program dan anggarna ini, diharapkan sekolah keagamaan berbasis asrama tersebut bisa bebas dan aman dari Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli