Wapres: Kalau bukan pejabat, tak masalah ke Israel



JAKARTA. Foto anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Presiden Israel, Reuven Rivlin yang dilansir laman Kementerian Luar Negeri Israel (www.mfa.gov.il), menuai kontroversi di dalam negeri.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku dirinya belum mendengar kebenaran kabar tersebut. Meski begitu, menurutnya, siapa saja bisa datang ke Israel, tetapi tidak dalam kapasitas pejabat negara, mengingat Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik apapun.

"Saya belum tahu kalau soal MUI, tetapi kalau bukan pejabat, tidak masalah kalau mau ke Israel. Banyak yang ke sana," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (20/1).

Menurut JK, dirinya juga pernah berkunjung ke Israel dalam rangka berziarah karena ada Masjid Al-Aqsa yang saat ini dikuasai oleh pemerintahan Israel. "Gus Dur juga pernah ke sana, saya juga pernah ke sana. Tapi bukan sebagai pejabat dulu," tuturnya.

Sebelumnya dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri Israel, terpampang foto Istibsyaroh dan beberapa orang lainnya bersama Presiden Rivlin. Istibsyaroh terlihat duduk di samping Rivlin. Dalam siaran pers yang berjudul: President Rivlin meets Muslim leaders from Indonesia, Rivlin melalui juru bicara presiden, menerima dengan baik delegasi dari Indonesia.

Kepada Istibsyaroh dan delegasi, Rivlin mengatakan, demokrasi di Israel bukan hanya untuk Yahudi, tapi untuk semua orang. "Kami tidak punya perang dengan Islam. Sayangnya, ada orang yang menolak ide negara Israel itu sendiri, seperti Iran, Hezbollah, Hamas, secara keras dan jelas bahwa tak ada jalan untuk mengakui Israel, dari kacamata Pan-Islamisme," tutur Rivlin.

Sementara, Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Nadjamuddin Ramli mengakui, salah satu anggotanya ada yang berkunjung dan bertemu dengan Presiden Israel.

(Amriyono Prakoso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini