KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak berujung pada pemakzulan Presiden Joko Widodo. Ma'ruf ingin pergantian kekuasaan dari Jokowi ke presiden berikutnya dapat berjalan dengan baik dan aman tanpa ada kejadian yang tak diinginkan.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Bagi Saya, Pemilu 2024 yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia "Kita harapkan tidak sejauh itu ya, tidak sampai ke sana (pemakzulan). Kita harapkan bahwa seperti biasanya kita berjalan dengan baik-baik saja, pergantian pemerintahan itu dengan baik-baik saja," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Tangerang, Kamis (7/3/2024). Ma'ruf mengaku tidak tahu menahu apakah hak angket akan ditujukan untuk memakzulkan presiden atau tidak karena itu merupakan urusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Walaupun demikian, mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini tidak masalah apabila DPR ingin menggulirkan hak angket. "Hak angket itu kan urusannya parlemen ya, urusan DPR, saya kira itu nanti apa mau dilakukan, apa tidak dilakukan, itu ada di DPR sana," ujar Ma'ruf.
Baca Juga: Ini Tanggapan Jusuf Kalla (JK) Soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024 Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ikut campur dalam wacana menggulirkan hak angket. "Pemerintah tidak ikut melibatkan diri di dalam soal hak angket, itu sepenuhnya ada pada kewenangan DPR ya," kata dia. Wacana menggulirkan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu pertama kali diangkat oleh kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Ganjar mendorong dua partai politik pengusungnya, PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan, menggunakan hak angket karena menurutnya DPR tidak boleh diam dengan dugaan kecurangan yang menurutnya sudau telanjang. Gayung bersambut, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyatakan partai politik pengusungnya juga siap untuk menggulirlan hak angket.
Baca Juga: Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024: PDIP, PKB dan PKS Satu Suara Mengusung Hak Angket Tiga parpol pengusung Anies-Muhaimin adalah Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Pada rapat paripurna DPR, Selasa (5/3/2024) lalu, anggota DPR dari Fraksi PDI-P, PKB, dan PKS sudah menyamlaikan interupsi mendorong bergulirnya hak angket. Namun, interupsi itu tidak direspons Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad karena menurutnya ada mekanisme tersendiri untuk mengajukan hak angket. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Wapres Harap Hak Angket Tak Berujung Pemakzulan Jokowi" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto