Wapres RI: Pasar modal syariah dapat mendorong ekonomi nasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, ekonomi dan keuangan syariah di tanah air saat ini berkembang dengan cukup pesat. Buktinya, Global Islamic Finance Report (GIFR) 2020 memberikan skor tertinggi untuk Indonesia, yakni 81,93%, di atas Inggris, Uni Emirat Arab, dan Malaysia.

Selain itu, berdasarkan laporan The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam Global Islamic Indicator. Dengan begitu, Indonesia naik kelas dari peringkat 5 pada 2019 atau naik tajam dari peringkat ke-10 pada 2018.

Menurut Ma'ruf, prestasi tersebut diraih berkat kemajuan yang pesat dalam berbagai aspek ekonomi syariah. Mulai dari produk makanan dan minuman halal, fashion, kosmetik, farmasi, pariwisata, keuangan, perbankan, dan media rekreasi.

Baca Juga: Mandiri Syariah catat pertumbuhan transaksi bulan QRIS sebesar 32%

Ia juga melihat, pasar modal syariah yang berfungsi sebagai intermediasi sirkulasi modal memiliki potensi yang cukup besar untuk mendorong perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari besaran kontribusi instrumen keuangan syariah dalam ekonomi dan pasar modal secara keseluruhan.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 mencatat, kontribusi aset pasar modal syariah (saham syariah, reksadana syariah, dan sukuk) terhadap PDB mencakup 29% atau senilai Rp 4.569 triliun. 

Sementara itu, kontribusi kapitalisasi saham syariah mencapai 24% atau senilai Rp 3.745 triliun dari total PDB tahun 2019 yang senilai Rp 15.833 triliun.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada bulan Oktober 2020, nilai kapitalisasi  pasar saham syariah sudah mencapai Rp 3.061 triliun atau 51,4% dari seluruh kapitalisasi pasar modal Indonesia yang sebesar Rp 5.957 triliun.

"Ini terjadi karena pasar modal syariah Indonesia memiliki produk investasi yang lengkap dan mampu menghubungkan dengan berbagai dana sosial syariah, seperti zakat saham, wakaf saham, dan wakaf tunai yang dikaitkan dengan cash wakaf linked sukuk (CWLS)," kata Ma'ruf saat memberikan keynote speech dalam acara BRIDanareksa Sekuritas, Senin (7/12).

Editor: Anna Suci Perwitasari