JAKARTA. Belum banyak masyarakat Tanah Air yang mengenal instrumen pasar modal, seperti saham. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap, kurangnya minat investasi di instrumen saham disebabkan masih berkembangnya pola pikir menabung di bank. Menurutnya, saat ini bunga deposito bank masih cukup tinggi. Sehingga, masyarakat enggan beralih ke instrumen lain. "Berbeda dengan di Singapura yang bunga depositonya sangat rendah, jadi masyarakatnya lebih suka berinvestasi di saham," ujar JK di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/11). Karena itulah JK berharap agar suku bunga bank bisa turun, sehingga, masyarakat bisa beralih ke investasi pasar modal yang memiliki imbal hasil lebih tinggi. Pasalnya, apabila bunga deposito naik, saham menjadi tak menarik. "Dibutuhkan juga kebijakan dan koordinasi agar bunga tabungan perbankan tidak terlalu tinggi," imbuhnya.
Wapres: Suku bunga harus turun agar saham menarik
JAKARTA. Belum banyak masyarakat Tanah Air yang mengenal instrumen pasar modal, seperti saham. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap, kurangnya minat investasi di instrumen saham disebabkan masih berkembangnya pola pikir menabung di bank. Menurutnya, saat ini bunga deposito bank masih cukup tinggi. Sehingga, masyarakat enggan beralih ke instrumen lain. "Berbeda dengan di Singapura yang bunga depositonya sangat rendah, jadi masyarakatnya lebih suka berinvestasi di saham," ujar JK di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/11). Karena itulah JK berharap agar suku bunga bank bisa turun, sehingga, masyarakat bisa beralih ke investasi pasar modal yang memiliki imbal hasil lebih tinggi. Pasalnya, apabila bunga deposito naik, saham menjadi tak menarik. "Dibutuhkan juga kebijakan dan koordinasi agar bunga tabungan perbankan tidak terlalu tinggi," imbuhnya.