JAKARTA. Perlambatan ekonomi dan penguatan kurs dollar turut menekan bisnis waralaba. Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) mengatakan, sektor waralaba yang paling mengalami tekanan dalam situasi ekonomi sekarang adalah waralaba properti. "Sektor properti yang paling kena dampak," ujar Levita pada Rabu (27/8). Kondisi ini dipicu tingginya harga properti di tengah pelemahan rupiah. Sementara di saat bersamaan, daya beli konsumen tengah melemah. "Harga properti lagi tinggi sekali naiknya, padahal daya beli masyarakat sedang lesu," ujar Levita.
Waralaba properti paling tertekan rupiah
JAKARTA. Perlambatan ekonomi dan penguatan kurs dollar turut menekan bisnis waralaba. Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) mengatakan, sektor waralaba yang paling mengalami tekanan dalam situasi ekonomi sekarang adalah waralaba properti. "Sektor properti yang paling kena dampak," ujar Levita pada Rabu (27/8). Kondisi ini dipicu tingginya harga properti di tengah pelemahan rupiah. Sementara di saat bersamaan, daya beli konsumen tengah melemah. "Harga properti lagi tinggi sekali naiknya, padahal daya beli masyarakat sedang lesu," ujar Levita.