KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RHB Sekuritas Indonesia kembali menambah seri waran terstruktur. Dalam penerbitan kelima ini, RHB Sekuritas menerbitkan waran terstruktur dengan
underlying saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR). Dalam penawaran umum kali ini, RHB Sekuritas menggandeng PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai agen penjual. Penawaran umum waran terstruktur GOTO dan TOWR akan diselenggarakan pada 24-28 Februari 2023. Berikut detail informasinya:
1. GOTO
- Kode waran terstruktur: GOTODRCU3A
- Harga penawaran: Rp 10-Rp 60 per unit
- Harga pelaksanaan: Rp 81-Rp 230 per unit
- Tanggal pelaksanaan: 6 September 2023
- Unit ditawarkan: 600.000.000
2. TOWR
- Kode waran terstruktur: TOWRDRCU3A
- Harga penawaran: Rp 25-Rp 70 per unit
- Harga pelaksanaan: Rp 805-Rp 1.495 per unit
- Tanggal Pelaksanaan: 6 September 2023
- Unit ditawarkan: 240.000.000.
Baca Juga: RHB Sekuritas Bidik Penerbitan 30 Seri Baru Waran Terstruktur pada Tahun ini Selepas masa penawaran perdana pada 24 Februari - 28 Februari 2023, penjatahan dijadwalkan pada 1 Maret 2023. Berlanjut pada masa distribusi pada 2-3 Maret 2023 dan tanggal pencatatan yang dijadwalkan pada 6 Maret 2023. Sebagai informasi, saat ini RHB sekuritas telah memperdagangkan 15 seri waran terstruktur dengan
underlying saham dari konstituen IDX30. RHB Sekuritas menargetkan seluruh saham anggota IDX30 sudah memiliki seri waran terstruktur pada semester pertama tahun ini. Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas, Steinly Atmanagara, mengungkapkan pihaknya juga akan menerbitkan seri lanjutan dari sejumlah waran terstruktur yang saat ini sudah tersedia. Sehingga akan ada
underlying saham yang memiliki lebih dari satu seri waran terstruktur dengan harga, tenor, dan
strike yang berbeda.
Baca Juga: Sebelum Masuk ke Waran Terstruktur, Perhatikan Hal Berikut Setelah peluncuran seri GOTO dan TOWR ini, RHB Sekuritas sudah menyiapkan dua seri waran terstruktur untuk penerbitan berikutnya. Steinly memastikan RHB Sekuritas pun akan selektif untuk memilih
underlying saham. Kriteria utamanya adalah faktor likuiditas dan kapitalisasi pasar. "Kami akan terbitkan secara rutin, bertahap. Menyesuaikan dengan tren
demand di pasar," tandas Steinly, Rabu (22/2). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati