LOS ANGELES. Orang-orang Amerika sepertinya mulai khawatir dengan kondisi keuangan mereka. Mereka harus menunggu hingga menerima gaji, kendati hanya untuk membeli beberapa kebutuhan pokok sehari-hari. Eduardo Castro-Wright, President and Chief Executive Wal-Mart yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) bilang, amannya kondisi keuangan mereka, menurut sebuah polling, adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi 80% konsumen Wal-Mart. Angka ini melonjak tinggi dari 65%, pada polling beberapa bulan yang lalu. "Banyak konsumen khawatir: Apakah saya akan punya cukup makanan di meja sehingga keluarga saya bisa makan?" imbuhnya. Konsumen AS telah merampingkan pengeluaran mereka selama beberapa bulan sejak jatuhnya nilai properti, PHK, tingginya kebutuhan pokok seperti makanan dan bahan bakar, plus krisis finansial global. Castro-Wright sudah mengisyaratkan sejak awal bahwa kemudahaan untuk kredit akan memaksa konsumen untuk mengubah kebiasaan belanja mereka. Sejak Selasa (21/10) kemarin, tidak sedikit konsumen yang tak lagi bisa menggesek kartu mereka karena sudah melebihi dari limit kartu kredit yang disediakan. "Natal sebentar lagi datang, dan konsumen akan menjadi lebih berhati-hati," katanya. Penjualan di Wal-Mart akan melonjak di hari-hari sekitar penggajian tiba; persisnya di tengah bulan dan di awal bulan. Castro-Wright bilang, ada begitu banyak terobosan yang dilakukan Wal-Mart, tapi harus beriringan dengan bujet konsumen yang kian mepet. Beberapa waktu belakangan, penjualan total di hari-hari penggajian naik 250 basis poin. Saham Wal-Mart ditutup menciut 1,4% menjadi US$ 53,67 dari angka tertingginya di bulan September, yaitu US$ 63,40.
Warga AS Menunggu Gajian untuk Berbelanja Kebutuhan Harian
LOS ANGELES. Orang-orang Amerika sepertinya mulai khawatir dengan kondisi keuangan mereka. Mereka harus menunggu hingga menerima gaji, kendati hanya untuk membeli beberapa kebutuhan pokok sehari-hari. Eduardo Castro-Wright, President and Chief Executive Wal-Mart yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) bilang, amannya kondisi keuangan mereka, menurut sebuah polling, adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi 80% konsumen Wal-Mart. Angka ini melonjak tinggi dari 65%, pada polling beberapa bulan yang lalu. "Banyak konsumen khawatir: Apakah saya akan punya cukup makanan di meja sehingga keluarga saya bisa makan?" imbuhnya. Konsumen AS telah merampingkan pengeluaran mereka selama beberapa bulan sejak jatuhnya nilai properti, PHK, tingginya kebutuhan pokok seperti makanan dan bahan bakar, plus krisis finansial global. Castro-Wright sudah mengisyaratkan sejak awal bahwa kemudahaan untuk kredit akan memaksa konsumen untuk mengubah kebiasaan belanja mereka. Sejak Selasa (21/10) kemarin, tidak sedikit konsumen yang tak lagi bisa menggesek kartu mereka karena sudah melebihi dari limit kartu kredit yang disediakan. "Natal sebentar lagi datang, dan konsumen akan menjadi lebih berhati-hati," katanya. Penjualan di Wal-Mart akan melonjak di hari-hari sekitar penggajian tiba; persisnya di tengah bulan dan di awal bulan. Castro-Wright bilang, ada begitu banyak terobosan yang dilakukan Wal-Mart, tapi harus beriringan dengan bujet konsumen yang kian mepet. Beberapa waktu belakangan, penjualan total di hari-hari penggajian naik 250 basis poin. Saham Wal-Mart ditutup menciut 1,4% menjadi US$ 53,67 dari angka tertingginya di bulan September, yaitu US$ 63,40.