KONTAN.CO.ID - BEIJING. Warga China lebih berhemat dalam menghabiskan masa libur panjang Tahun Baru Imlek. Jika di tahun-tahun sebelumnya, penduduk mainland memilih perjalanan ke luar negeri, mulai negara-negara di Asia Tenggara hingga Eropa dan Amerika Serikat, maka sekarang mereka memilih untuk berkeliling di dalam negeri. China Trading Desk menyebut, ini gambaran warga di China yang lebih selektif dalam memilih tujuan perjalanan mereka. Keadaan ekonomi yang sedang sulit tecermin dalam rencana sebagian besar warga China mengisi masa libur Tahun Baru Imlek. Banyak penduduk Negeri Tembok Raksasa yang memilih perjalanan domestik. Kalaupun ke luar negeri, tujuannya sebatas negara-negara di Asia. Data China Trading Desk, yang dikutip Bloomberg, memperkirakan sekitar 2,2 juta - 2,6 juta orang akan bepergian selama masa libur delapan hari yang dimulai 28 Januari. Meski jumlah naik 30% dari basis terendah di tahun 2024, namun angka itu masih lebih rendah daripada kenaikan di era sebelum pandemi, yang mencapai 6,3 juta wisatawan.
Warga China Lebih Hemat dalam Menghabiskan Masa Libur Imlek
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Warga China lebih berhemat dalam menghabiskan masa libur panjang Tahun Baru Imlek. Jika di tahun-tahun sebelumnya, penduduk mainland memilih perjalanan ke luar negeri, mulai negara-negara di Asia Tenggara hingga Eropa dan Amerika Serikat, maka sekarang mereka memilih untuk berkeliling di dalam negeri. China Trading Desk menyebut, ini gambaran warga di China yang lebih selektif dalam memilih tujuan perjalanan mereka. Keadaan ekonomi yang sedang sulit tecermin dalam rencana sebagian besar warga China mengisi masa libur Tahun Baru Imlek. Banyak penduduk Negeri Tembok Raksasa yang memilih perjalanan domestik. Kalaupun ke luar negeri, tujuannya sebatas negara-negara di Asia. Data China Trading Desk, yang dikutip Bloomberg, memperkirakan sekitar 2,2 juta - 2,6 juta orang akan bepergian selama masa libur delapan hari yang dimulai 28 Januari. Meski jumlah naik 30% dari basis terendah di tahun 2024, namun angka itu masih lebih rendah daripada kenaikan di era sebelum pandemi, yang mencapai 6,3 juta wisatawan.