JAKARTA. Belasan masyarakat Fatmawati, Cipete yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT, menolak pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) elevated atau jalur layang dari Lebak Bulus-Sisingamangaraja. Mereka menyatakan, proyek MRT jalur elevated tidak akan efisien. Sebab, tiang pancang akan membelah jalan Fatmawati-Panglima Polim, yang dikhawatirkan mengurangi luas jalan dan mengakibatkan kemacetan yang kian parah. "Untuk itu kami menuntut agar PT MRT Jakarta menyerahkan hasil kajian proyek tersebut," jelas Hilda Wibowo, Ketua Masyarakat Peduli MRT saat berdiskusi di kantor Ombudsman, Senin (5/11). Hilda mengaku ragu, proyek tersebut telah melibatkan ahli dan pakar transportasi.
Warga Fatmawati tolak jalur MRT layang
JAKARTA. Belasan masyarakat Fatmawati, Cipete yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT, menolak pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) elevated atau jalur layang dari Lebak Bulus-Sisingamangaraja. Mereka menyatakan, proyek MRT jalur elevated tidak akan efisien. Sebab, tiang pancang akan membelah jalan Fatmawati-Panglima Polim, yang dikhawatirkan mengurangi luas jalan dan mengakibatkan kemacetan yang kian parah. "Untuk itu kami menuntut agar PT MRT Jakarta menyerahkan hasil kajian proyek tersebut," jelas Hilda Wibowo, Ketua Masyarakat Peduli MRT saat berdiskusi di kantor Ombudsman, Senin (5/11). Hilda mengaku ragu, proyek tersebut telah melibatkan ahli dan pakar transportasi.