JAYAPURA. Sebanyak 200-an warga suku Kamoro yang digalang Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko), mendatangi pusat pemerintahan Kabupaten Mimika, Papua, untuk menolak pembangunan smelter di kawasan Poumako, Sabtu (21/3/2015). Sehari sebelumnya, ratusan warga menggelar upacara adat sasi di wilayah Poumako, Distrik Mimika Timur yang rencananya menjadi lokasi pembangunan smelter. Dalam orasinya, perwakilan Lemasko, Marianus Maknaipeku mengatakan sebagai perwakilan suku Kamoro yang mendiami pesisir Mimika, Lemasko menolak keras pembangunan smelter dan industri ikutan lainnya. Menurut Marianus, pembangunan smelter tidak akan memberi dampak positif bagi kehidupan warga suku Kamoro, sama halnya dengan keberadaan tambang Freeport di Kabupaten Mimika.
Warga Kamoro tolak pembangunan smelter di Poumako
JAYAPURA. Sebanyak 200-an warga suku Kamoro yang digalang Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko), mendatangi pusat pemerintahan Kabupaten Mimika, Papua, untuk menolak pembangunan smelter di kawasan Poumako, Sabtu (21/3/2015). Sehari sebelumnya, ratusan warga menggelar upacara adat sasi di wilayah Poumako, Distrik Mimika Timur yang rencananya menjadi lokasi pembangunan smelter. Dalam orasinya, perwakilan Lemasko, Marianus Maknaipeku mengatakan sebagai perwakilan suku Kamoro yang mendiami pesisir Mimika, Lemasko menolak keras pembangunan smelter dan industri ikutan lainnya. Menurut Marianus, pembangunan smelter tidak akan memberi dampak positif bagi kehidupan warga suku Kamoro, sama halnya dengan keberadaan tambang Freeport di Kabupaten Mimika.