MEDAN. Meski rumahnya berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, Muhammad Jaga Sitepu (67), mengaku tidak berani tidur di dalam rumahnya. Warga Desa Kuta Gugung was-was kalau dampak letusan sampai ke wilayahnya. Tidak hanya dia dan keluarganya, Sitepu bilang, nyaris semua warga Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, bergadang dan tidur di luar rumah dengan membuat api unggun. Pasalnya, erupsi Sinabung yang terjadi kemarin malam cukup besar sehingga membuat mereka tak tenang tidur di dalam rumah. "Semalam kami warga Desa Kuta Gugung, warga Desa Kuta Rayat dan warga Desa Kebayeken nggak ada yang tidur. Kami nggak berani tidur di dalam rumah, semua hidupkan api (bakar kayu) diluar rumah masing-masing sambil melihat-lihat ke arah gunung," aku Sitepu saat dihubungi Tribun Medan, Kamis (9/10) petang.
Warga mulai tak tenang, Sinabung terus meletus
MEDAN. Meski rumahnya berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, Muhammad Jaga Sitepu (67), mengaku tidak berani tidur di dalam rumahnya. Warga Desa Kuta Gugung was-was kalau dampak letusan sampai ke wilayahnya. Tidak hanya dia dan keluarganya, Sitepu bilang, nyaris semua warga Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, bergadang dan tidur di luar rumah dengan membuat api unggun. Pasalnya, erupsi Sinabung yang terjadi kemarin malam cukup besar sehingga membuat mereka tak tenang tidur di dalam rumah. "Semalam kami warga Desa Kuta Gugung, warga Desa Kuta Rayat dan warga Desa Kebayeken nggak ada yang tidur. Kami nggak berani tidur di dalam rumah, semua hidupkan api (bakar kayu) diluar rumah masing-masing sambil melihat-lihat ke arah gunung," aku Sitepu saat dihubungi Tribun Medan, Kamis (9/10) petang.