Warga negara Prancis yang ditemukan tewas di trotoar Bali positif corona



KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Pemerintah daerah Bali telah mengkonfirmasi bahwa seorang warga negara Perancis yang meninggal di pulau Bali enam hari yang lalu dinyatakan positif COVID-19 post-mortem.

Melansir The Jakarta Post, mayat seorang WN Prancis ditemukan di atas sepeda motor di trotoar di Jl. Imam Bonjol di Denpasar pada hari Minggu.

“Warga negara asing yang ditemukan di Jl. Imam Bonjol, telah dikonfirmasi setelah tes PCR [reaksi rantai polimerase] bahwa dia positif virus corona,” jelas pejabat Rumah Sakit Sanglah I Ketut Sudartana kepada The Jakarta Post pada hari Sabtu.


Awalnya diperkirakan bahwa pria 72 tahun itu menderita kejang dan meninggal karena serangan jantung. Tubuhnya ditemukan oleh pekerja medis yang mengenakan jas hazmat.

Baca Juga: Pasien positif terinfeksi corona di Bali kontak dengan 217 orang

"Kami sekarang berkomunikasi dengan konsulat jenderal [Prancis] mengenai kremasinya," kata kepala gugus tugas COVID-19 Bali, Dewa Made Indra, seraya menambahkan bahwa konsulat akan menghubungi keluarganya.

Laporan-laporan tentang keadaan kematian WN Prancis datang di tengah kekhawatiran bahwa Bali telah melaporkan penurunan kasus COVID-19. Menurut para pejabat lokal, pada hari Jumat lalu, Bali melaporkan hanya empat kasus yang dikonfirmasi, tidak ada yang merupakan kasus penularan lokal.

Baca Juga: Sebanyak 369 pasien di 17 provinsi positif virus corona Covid-19, ini penyebarannya

Kasus pertama adalah warga negara Inggris yang meninggal di Rumah Sakit Sanglah. Seperti halnya warganegara Prancis, ia dipastikan terinfeksi virus corona setelah kematiannya. Dua kasus lainnya adalah warga Bali yang kembali dari Italia dan Jakarta, dua daerah yang berjuang untuk menahan virus.

Para ahli mengatakan bahwa rendahnya jumlah kasus adalah "aneh secara ilmiah".

Baca Juga: Kasus positif corona bertambah 60 orang, DKI Jakarta sumbang 32 orang per hari ini

Bali telah terpukul oleh pandemi global, yang telah mengganggu pariwisata global.

Namun, pulau resor hanya memutuskan untuk menutup lokasi wisata kemarin setelah instruksi dari pemerintah pusat. Pemerintah Bali juga memutuskan untuk membatasi ritual umat Hindu untuk perayaan Nyepi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie