KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warga rumah susun di DKI Jakarta resah atas kebijakan Pj Gubernur Heru Budi dan PAM Jaya yang menaikkan tarif air bersih. Mereka terkena kenaikan tertinggi, mencapai 71,3%, karena dikelompokkan sebagai pelanggan komersial seperti mal dan perkantoran. Tarif baru naik dari Rpm12.500 menjadi Rp 21.500 per m³. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk mengadu ke DPRD DKI, YLKI, dan Ombudsman RI, tetapi belum membuahkan hasil. Warga Kalibata City bahkan mendatangi DPRD DKI saat Gubernur baru, Pramono Anung, menggelar rapat, namun sulit menemui langsung karena ketatnya pengamanan. Pikri Amiruddin, perwakilan warga Kalibata City, mengaku heran atas penetapan penghuni rusun disamakan dengan gedung komersial, padahal mereka adalah keluarga yang menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Warga Rusun Desak Gubernur DKI Jakarta Batalkan Kenaikan Tarif Air PAM Jaya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warga rumah susun di DKI Jakarta resah atas kebijakan Pj Gubernur Heru Budi dan PAM Jaya yang menaikkan tarif air bersih. Mereka terkena kenaikan tertinggi, mencapai 71,3%, karena dikelompokkan sebagai pelanggan komersial seperti mal dan perkantoran. Tarif baru naik dari Rpm12.500 menjadi Rp 21.500 per m³. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk mengadu ke DPRD DKI, YLKI, dan Ombudsman RI, tetapi belum membuahkan hasil. Warga Kalibata City bahkan mendatangi DPRD DKI saat Gubernur baru, Pramono Anung, menggelar rapat, namun sulit menemui langsung karena ketatnya pengamanan. Pikri Amiruddin, perwakilan warga Kalibata City, mengaku heran atas penetapan penghuni rusun disamakan dengan gedung komersial, padahal mereka adalah keluarga yang menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari.