JAKARTA. Warga di sekitar Jalan Lebakbulus sampai Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, menolak proyek mass rapid transit (MRT) bila dibangun secara elevated atau layang karena bisa melumpuhkan 16.000 unit usaha di kawasan itu. Warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT berencana akan menggugat Pemerintah Provinsi DKI dan PT MRT Jakarta bila membangun MRT dengan konstruksi layang di wilayah mereka. Sigit Buntoro, anggota Masyarakat Peduli MRT mengatakan, kawasan Fatmawati-Panglima Polim adalah sentra ekonomi yang berpotensi rusak akibat proyek itu. "Kami menolak pembangunan MRT layang, tapi kami mendukung 100% MRT subway di bawah tanah," ujar Sigit, kemarin.
Warga tolak konstruksi MRT layang
JAKARTA. Warga di sekitar Jalan Lebakbulus sampai Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, menolak proyek mass rapid transit (MRT) bila dibangun secara elevated atau layang karena bisa melumpuhkan 16.000 unit usaha di kawasan itu. Warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT berencana akan menggugat Pemerintah Provinsi DKI dan PT MRT Jakarta bila membangun MRT dengan konstruksi layang di wilayah mereka. Sigit Buntoro, anggota Masyarakat Peduli MRT mengatakan, kawasan Fatmawati-Panglima Polim adalah sentra ekonomi yang berpotensi rusak akibat proyek itu. "Kami menolak pembangunan MRT layang, tapi kami mendukung 100% MRT subway di bawah tanah," ujar Sigit, kemarin.