Warga Tolak Penutupan Taman Nasional Komodo



KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) berencana menutup kawasan Taman Nasional Komodo secara reguler pada hari-hari tertentu mulai tahun 2025 mendatang.

Rencana itu mendapat penolakan dari warga yang mendiami Pulau Komodo. Alasannya, mereka sudah bergantung pada aktivitas pariwisata.

Kepala Desa Komodo, Haji Aksan mengungkapkan, sejak kawasan TN Komodo dijadikan sebagai destinasi wisata dan ramai dikunjungi wisatawan, warga mulai banyak yang bekerja di sektor pariwisata sebagai pemandu dan menjual souvernir khas Pulau Komodo.


Baca Juga: Kawasan Konservasi Perlu Istirahat, TN Komodo Bakal Dilakukan Pertengahan 2025

Mereka beralih dari melaut menjadi pelaku wisata. Karena itu, mereka khawatir rencana penutupan TN Komodo akan berdampak pada ekonomi masyarakat di desa itu.

"Besar dampaknya jika ditutup. Masyarakat Komodo sebagian besar sudah bekerja di wisata untuk memenuhi sehari-hari di keluarga," kata Haji Aksan saat dihubungi, Senin (29/7/2024).

Ia menjelaskan, warga Pulau Komodo sudah merasakan dampak saat aktivitas pariwisata sepi. Seperti yang terjadi akibat pandemi Covid-19.

"Selama pandemi Covid-19, karena tak ada kunjungan wisatawan ke TN Komodo, warga kehilangan penghasilan," jelas dia.

Selama pandemi, lanjut dia, warga mencoba untuk kembali ke aktivitas semula yakni melaut. Namun, hasilnya tak seperti dulu lagi.

"Ada yang pergi melaut pulang tangan kosong. Tidak ada apa-apa lagi di laut," ujarnya.

Menurutnya, rencana penutupan TN Komodo perlu dipertimbangkan secara matang karena berdampak pada kehidupan masyarakat yang sudah bergantung pada dunia pariwisata.

“Kalau rencana penutupan TN Komodo ini terjadi, warga kembali ke zaman jahiliah," imbuh dia.

Baca Juga: DPRD: Penutupan Taman Nasional Komodo Bisa Memicu PHK Besar-Besaran

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Pulau Komodo Tolak Rencana Penutupan TN Komodo", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati