KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, seorang investor legendaris yang dikenal sebagai Oracle of Omaha, telah membangun Berkshire Hathaway menjadi salah satu kekuatan investasi terbesar sepanjang masa. Filosofi investasi Buffett yang sederhana namun efektif telah membantunya mencapai kesuksesan luar biasa. Belakangan ini, keputusan Berkshire Hathaway untuk menjual sejumlah besar saham Apple mengejutkan banyak investor. Apakah keputusan ini merupakan langkah strategis yang cerdas ataukah justru kesalahan besar?
Alasan di Balik Penjualan Saham Apple
Pengurangan Posisi Berkala
Penjualan saham Apple oleh Berkshire Hathaway bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, pada awal tahun ini, Berkshire juga mengurangi posisinya di Apple sekitar 13%. Dalam konferensi pemegang saham pada bulan Mei, Buffett mengindikasikan bahwa perubahan pada kode pajak mungkin akan segera terjadi, yang memengaruhi keputusan untuk mengambil keuntungan dari beberapa investasi.
Baca Juga: Saham Ini Baru Saja Gabung dengan Apple, Nvidia, dan Microsoft di Klub US$1 Triliun Kinerja Saham Apple dan Return Investasi
Berkshire Hathaway memulai akuisisi saham Apple pada kuartal pertama tahun 2016. Sejak saat itu, saham Apple telah memberikan total return sebesar 855%, yang hampir empat kali lipat dari return total S&P 500 selama periode yang sama. Meskipun sulit untuk menjual saham pada waktu yang tepat, return 19% dari Apple pada tahun 2024 sejauh ini mirip dengan kinerja S&P pada saat artikel ini ditulis. Ini menunjukkan bahwa Buffett mungkin merasa sudah saatnya untuk mengurangi risiko dan mengamankan keuntungan yang telah diperoleh.
Diversifikasi dan Likuiditas
Berkshire Hathaway memiliki posisi tunai dan investasi jangka pendek yang signifikan, mencapai $276,9 miliar pada akhir kuartal yang berakhir 30 Juni. Dari jumlah tersebut, $237,6 miliar ditempatkan dalam Surat Utang Negara (T-bills) AS. Ini mencerminkan pendekatan Buffett yang cenderung lebih suka dengan konsistensi dan strategi investasi yang sangat dapat diandalkan. Dengan menjual saham Apple, Buffett mungkin ingin memanfaatkan peluang untuk memindahkan dana ke instrumen investasi yang lebih stabil dan likuid.
Baca Juga: Warren Buffett Jual Saham dan Timbun Uang Tunai, Apa Itu Tanda Bahaya Bagi Investor? Mengapa Menjual Saham Apple Bisa Tidak Tepat
Potensi AI dan Kemitraan dengan OpenAI
Salah satu alasan mengapa penjualan saham Apple mungkin dianggap prematur adalah potensi besar dari kecerdasan buatan (AI). Apple baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan OpenAI, pengembang alat populer ChatGPT. Kemitraan ini bertujuan untuk membawa kemampuan generatif AI baru ke perangkat Apple, yang bisa memicu gelombang permintaan baru untuk iPhone generasi berikutnya. Jika analisis Wedbush Securities benar, bisnis Apple bisa mengalami lonjakan permintaan yang signifikan.
Risiko dan Ketidakpastian Pasar
Walaupun Berkshire Hathaway telah menjual hampir setengah dari posisinya di Apple, saham Apple masih menyumbang sekitar 30% dari total portofolio Berkshire. Ini menunjukkan bahwa meskipun penjualan tersebut mengurangi eksposur langsung terhadap Apple, Berkshire masih tetap mendapatkan manfaat dari potensi pertumbuhan perusahaan tersebut. Selain itu, dengan ketidakpastian politik dan kemungkinan perubahan kode pajak, keputusan Buffett untuk mengalihkan dana ke T-bills mungkin merupakan langkah yang bijaksana untuk menghadapi volatilitas pasar.
Editor: Handoyo .