KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, investor legendaris dan pemimpin Berkshire Hathaway, telah melakukan sejumlah penjualan besar saham pada tahun 2024, mengalihkan fokusnya dari saham-saham besar seperti Apple dan Bank of America menuju investasi jangka pendek dengan imbal hasil tinggi. Selama sembilan bulan pertama tahun 2024, Berkshire Hathaway menjual saham senilai US$ 133 miliar, sebagian besar di antaranya adalah saham Apple. Pada awal tahun ini, Berkshire memegang 905,6 juta saham Apple, yang merupakan hampir setengah dari portofolio ekuitas perusahaan. Namun, Buffett telah memangkas posisi tersebut secara signifikan dengan menjual 116 juta saham pada kuartal pertama, 389 juta saham pada kuartal kedua, dan 100 juta saham pada kuartal ketiga.
Baca Juga: Warren Buffett Beri Nasihat-Nasihat Bijak Agar Anda Kembali Bersemangat Saat ini, saham Apple yang dimiliki Berkshire berjumlah sekitar 300 juta saham, yang masih mencakup lebih dari 23% dari portofolio ekuitas perusahaan. Buffett juga telah mengurangi kepemilikannya di Bank of America. Antara Juli dan Oktober 2024, Berkshire menjual saham senilai US$ 10,5 miliar, membuat saham perusahaan bank tersebut turun di bawah 10% dalam portofolio Berkshire. Keputusan Buffett untuk menjual saham Apple dan Bank of America tidak hanya dipengaruhi oleh harga pasar. Buffett juga mempertimbangkan potensi kenaikan tarif pajak korporasi yang bisa berlaku setelah tahun 2025, yang bisa meningkatkan tarif pajak dari 21% menjadi 35%. Meski demikian, ia juga telah mengunci keuntungan sebesar US$97 miliar dengan tarif pajak yang lebih rendah pada tahun 2024. Namun, meskipun telah menjual saham besar, Buffett masih memiliki keuntungan yang belum terealisasi sebesar US$ 193,5 miliar dalam portofolio Berkshire.
Baca Juga: 3 Kesalahan Investasi yang Bisa Mengacaukan Masa Pensiun Menurut Warren Buffett Meskipun melakukan penjualan besar, Buffett belum banyak menambah investasi ekuitas baru. Total pembelian saham Berkshire hanya mencapai US$ 5,8 miliar pada tahun ini, dengan tambahan investasi swasta di Pilot senilai US$ 2,6 miliar. Sebagai gantinya, Buffett telah menumpuk uang tunainya dalam bentuk surat utang jangka pendek, dengan investasi sebesar $157,2 miliar pada tahun 2024. Obligasi pemerintah AS yang jatuh tempo antara satu hingga enam bulan memberikan imbal hasil sekitar 4,5% hingga 4,65%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan imbal hasil obligasi negara jangka panjang. Buffett menganggap investasi ini lebih aman dan efektif, meskipun ia tetap menunggu peluang investasi yang lebih menguntungkan di masa depan.
Baca Juga: Surat Warren Buffett ke Bernard Arnault dan Suksesi di LVMH yang Masih Misteri Buffett menyatakan bahwa meskipun pasar saham saat ini menawarkan sedikit peluang yang bisa menggerakkan perusahaan sebesar Berkshire Hathaway, ia masih melihat peluang bagi investor kecil. Pada rapat pemegang saham Berkshire pada Mei 2024, ia mengatakan bahwa investor individu dapat meraih laba tinggi, meskipun Berkshire, dengan lebih dari US$ 600 miliar aset yang dapat diinvestasikan, terbatas pada beberapa perusahaan terbesar di dunia.
Meskipun Buffett telah memilih untuk menjual saham besar dan beralih ke surat utang, hal ini tidak berarti investor perorangan harus mengikuti jejaknya. Sebuah tim analis baru-baru ini menyarankan 10 saham terbaik yang mereka yakini bisa memberikan laba besar dalam beberapa tahun mendatang, dan Berkshire Hathaway bukan salah satunya.
Editor: Noverius Laoli