Warren Buffett: Dalam Investasi, Tak Apa Jika Tak Melakukan Apa-apa



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Warren Buffett bisa dibilang investor terbesar sepanjang masa. Warren Buffett terbilang sosok unik di antara orang kaya di dunia karena ia mengumpulkan kekayaannya dengan menginvestasikan kembali modalnya ke sejumlah bisnis yang berbeda sebelum akhirnya mengambil alih Berkshire Hathaway, yang berfungsi sebagai kendaraan investasi utamanya saat ini.

Berkat kesuksesan, integritas, dan kesediaannya yang luar biasa untuk berbicara di depan umum tentang filosofi investasinya dan hal-hal lain, ketenaran Warren  Buffett telah tumbuh secara signifikan selama bertahun-tahun. 

Rapat pemegang saham tahunan Berkshire pernah diadakan di kafetaria kecil dengan hanya sekitar selusin orang yang hadir, tetapi hari ini pertemuan itu menarik puluhan ribu dan disiarkan secara online.


Inilah hal lain yang harus Anda ketahui tentang Warren Buffett, pendekatan investasinya, dan nasehatnya yang bermanfaat, seperti yang dilansir dari Morning Star dan Bankrate.com

Baca Juga: Cara Bertahan dari Inflasi dan Suku Bunga Tinggi, Gaya Warren Buffett

1. Dalam berinvestasi, tidak apa-apa tidak melakukan apa-apa

Warren Buffett membandingkan investasi dengan pemukul bisbol yang menunggu lemparan bagus. Tetapi tidak seperti dalam bisbol, dalam berinvestasi Anda tidak dipanggil setelah tiga pukulan. Anda dapat membiarkan lemparan sebanyak yang Anda inginkan. 

Konsep kesabaran ini yang diterapkan Warren Buffett. Menurut Warren Buffett, membiarkan uang tunai menumpuk tidak apa-apa. Biasanya akan ada koreksi pasar di beberapa titik untuk membawa harga turun lagi ke level yang menarik.

2. Jangan kehilangan uang

Warren Buffett sering menggunakan nasihat sederhana dan agak jelas ini untuk menyoroti pentingnya risiko dalam berinvestasi. Dengan menghindari situasi di mana Anda bisa kalah, Anda secara alami memiliki investasi yang cenderung menghasilkan keuntungan. 

Memikirkan apa yang bisa salah sebelum Anda memikirkan kemungkinan keuntungan dapat membantu Anda menghindari kemunduran besar dalam berinvestasi.

Baca Juga: Warren Buffett Menjalani Hidup yang Bahagia, Apa Rahasianya?

3. Takutlah ketika orang lain serakah dan serakah ketika orang lain takut

Nasihat ini berbicara tentang pentingnya memahami perilaku investor. Akan ada saat-saat ketika orang menjadi sangat bersemangat tentang saham atau investasi lain sehingga mereka menawar harga mereka ke level tinggi yang tidak berkelanjutan, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pengembalian yang layak sejak saat itu. Tetapi sebaliknya juga benar. 

Terkadang orang bisa menjadi sangat pesimis tentang masa depan sehingga mereka mulai memberikan saham atau bisnis dengan harga yang sangat menarik. Mengelola emosi Anda melalui dua ekstrem ini adalah bagian dari menjadi investor yang baik.

4. Menunggu momen yang pas

Kemampuan untuk menunggu adalah salah satu keuntungan terbesar Anda sebagai investor. Jika broker atau teman Anda mendesak Anda untuk berinvestasi dalam sesuatu yang tidak Anda pahami atau anggap harganya terlalu tinggi, Anda selalu dapat menunggu sesuatu yang lain.

Pasar terus berubah dan peluang baru diciptakan setiap hari. Cepat atau lambat, bisnis yang Anda pahami akan disajikan dengan harga yang Anda suka dan saat itulah Anda berayun besar.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie