KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, CEO miliarder Berkshire Hathaway, kembali menarik perhatian investor dengan keputusan terbaru terkait portofolio investasinya. Selama dua tahun terakhir, Berkshire Hathaway telah menjadi penjual bersih saham, termasuk salah satunya adalah Bank of America. Berdasarkan pengajuan laporan kepada Securities and Exchange Commission (SEC), Buffett telah menjual 266 juta saham BofA, setara dengan 26% dari total kepemilikan Berkshire di bank tersebut hingga akhir Juni 2024. Penjualan ini mengundang pertanyaan dari para investor, mengingat Buffett sebelumnya sangat mendukung Bank of America sebagai salah satu investasi utamanya.
Baca Juga: Lagi, Warren Buffett Jual Saham Bank of America. Total Mendekati US$7 Miliar Ada beberapa kemungkinan alasan di balik langkah ini. Salah satunya adalah pertimbangan pajak. Buffett pernah menyatakan bahwa tarif pajak perusahaan diperkirakan akan naik di masa mendatang. Oleh karena itu, menjual sebagian saham yang telah memberikan keuntungan besar, seperti Bank of America, dapat menjadi strategi cerdas untuk mengunci keuntungan sebelum tarif pajak naik. Selain itu, faktor valuasi pasar juga berperan. Saat ini, pasar saham berada pada salah satu valuasi tertinggi dalam sejarah, dengan rasio harga terhadap laba (P/E) yang jauh di atas rata-rata. Kondisi ini mungkin mendorong Buffett untuk mengurangi beberapa posisi besar, termasuk di Bank of America, dan mengumpulkan uang tunai. Baca Juga: Warren Buffett Jual Saham Bank of America Corp, Strategi Apa yang Sedang Dimainkan? Bank of America sendiri tidak lagi dinilai semenarik saat Buffett pertama kali berinvestasi pada 2011. Saat itu, Bank of America diperdagangkan dengan diskon besar dari nilai bukunya. Namun kini, saham Bank of America diperdagangkan dengan premi, meskipun masih relatif murah, tidak lagi menawarkan peluang yang sama.