KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, investor legendaris yang dikenal dengan pendekatan investasinya yang hati-hati, kembali membuat gebrakan di dunia keuangan. Kali ini, ia menginvestasikan US$35 miliar dalam inisiatif energi terbarukan yang masih dalam tahap pengembangan. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, mengingat pada saat yang sama, Buffett juga memperkuat investasinya di sektor bahan bakar fosil.
Investasi Ganda: Energi Terbarukan dan Bahan Bakar Fosil
Meski fokus pada energi terbarukan, Buffett tidak meninggalkan sektor energi tradisional. Salah satu investasi terbesarnya adalah di Chevron, dengan nilai hampir US$19,1 miliar dalam portofolio Berkshire Hathaway.
Buffett mulai membeli saham Chevron selama penurunan energi pada tahun 2020 dan meskipun sedikit mengurangi posisinya tahun ini, ia tetap mempertahankan investasi yang signifikan. Chevron, yang merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di dunia, tidak sejalan dengan narasi bahwa bahan bakar fosil akan segera ditinggalkan. Sebaliknya, mereka meningkatkan produksi minyak dan gas sebesar 12% dan terlibat dalam proyek besar di Teluk Meksiko dan Israel.
Baca Juga: 5 Saham Teknologi yang Berpotensi Menjadi Next Nvidia Occidental Petroleum: Saham yang Dipertahankan untuk Selamanya
Buffett juga menaruh minat besar pada Occidental Petroleum, dengan kepemilikan saham mendekati US$15,7 miliar. Ia terus membeli saham Occidental dengan agresif, bahkan menyatakan bahwa Occidental adalah salah satu saham yang akan dipertahankan oleh Berkshire Hathaway untuk jangka panjang. Di bawah kepemimpinan CEO Vicki Hollub, Occidental terus memperluas bisnisnya, termasuk melalui akuisisi Crownrock senilai US$12 miliar, yang juga bergerak di sektor minyak dan gas. Salah satu alasan utama Buffett tetap bertaruh pada bahan bakar fosil adalah potensi dari teknologi penangkapan karbon (carbon capture). Baik Chevron maupun Occidental berinvestasi besar-besaran di bidang ini. CEO Vicki Hollub bahkan menyebut bahwa jika teknologi penangkapan karbon berhasil, tidak ada alasan untuk tidak terus memproduksi minyak dan gas selamanya. Buffett mengakui adanya risiko, dengan mengatakan bahwa "kelayakan ekonomi dari teknik ini masih perlu dibuktikan." Namun, Buffett dikenal dengan kemampuannya mengambil risiko besar yang sering kali membuahkan hasil. Ia bertaruh bahwa investasi Chevron dan Occidental dalam penangkapan karbon akan mempertahankan industri minyak dan gas, bahkan ketika dunia beralih ke energi terbarukan.
Baca Juga: Ini 2 Saham Murah yang Dibeli Miliarder, Memiliki Potensi Keuntungan Tinggi Potensi Jangka Panjang: Transformasi Industri Energi
Buffett tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada potensi jangka panjang, khususnya dengan teknologi penangkapan karbon. Jika berhasil, teknologi ini dapat mengubah industri energi, membuat bahan bakar fosil lebih bersih dan berkelanjutan. Inilah alasan mengapa Buffett berani menempatkan begitu banyak investasi pada sektor ini. Ia telah melihat perubahan industri sebelumnya, dan sekali lagi ia memposisikan dirinya untuk berada di depan kurva. Dalam dunia di mana banyak investor mengikuti arus, Buffett sekali lagi menunjukkan keahliannya untuk bergerak melawan tren umum. Apakah taruhan ini akan berhasil? Waktu yang akan menentukan. Namun, jika sejarah menjadi acuan, "Oracle of Omaha" mungkin sedang merencanakan sesuatu yang besar lagi.
Editor: Handoyo .