Warren Buffett: Prediksi market jangka pendek adalah racun yang berbahaya



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kutipan dari Warren Buffett selalu menarik untuk disimak. Pasalnya, Buffett sudah berhasil membuktikan diri menjadi salah satu orang terkaya di dunia secara konsisten selama beberapa dekade. Tak heran dirinya menjadi sosok yang sangat dikagumi dan diidolakan. 

Ada banyak pemikiran Buffett yang bisa disimak. Salah satunya, pendapat Buffett terkait kondisi pasar saham. Menurut Buffett, salah satu kesalahan terburuk yang dapat dilakukan oleh investor adalah terlalu memperhatikan komentator di TV, drama politik, atau rumor pasar.

Baca Juga: Warren Buffett: Uang saya ... adalah tempat mulut saya berada


Berikut sejumlah kutipan Buffett yang dapat diambil hikmahnya:

1. "Dalam 54 tahun (Charlie Munger dan saya) bekerja bersama, kami tidak pernah melakukan pembelian yang menarik dengan alasan lingkungan makro atau politik, atau pandangan orang lain. Bahkan, subjek ini tidak pernah muncul ketika kami membuat keputusan. "

2. "Pada abad ke-20, Amerika Serikat mengalami dua perang dunia dan konflik militer yang traumatis dan mahal lainnya; Depresi; selusin resesi dan kepanikan finansial; guncangan minyak, epidemi flu, dan pengunduran diri seorang presiden yang dipermalukan. Namun, Dow naik dari 66 menjadi 11.497."

3. "Kami sudah lama merasa bahwa satu-satunya nilai bagi peramal saham adalah membuat peramal nasib terlihat baik. Bahkan sekarang, Charlie dan saya terus percaya bahwa prediksi pasar jangka pendek adalah racun yang berbahaya dan harus disimpan di tempat yang aman, jauh dari anak-anak dan juga dari orang dewasa yang berperilaku di pasar seperti anak-anak."

Baca Juga: Warren Buffett: Tak perlu melakukan hal luar biasa untuk mendapatkan hasil luar biasa

4. "Kebanyakan investor tertarik pada suatu saham ketika orang lain juga berlaku serupa. Waktu untuk tertarik adalah ketika tidak ada orang lain yang tertarik. Kamu tidak bisa membeli apa yang populer dan melakukannya dengan baik."

5. "Jangan terjebak dengan apa yang dilakukan orang lain. Menjadi pelawan arus bukanlah kuncinya. Akan tetapi, menjadi pengikut kerumunan juga tidak. Kamu harus melepaskan diri secara emosional."

Baca Juga: Warren Buffett: Dana tunai adalah raja

6. "Kamu tidak benar atau salah karena banyak orang yang tidak setuju denganmu. Kamu benar karena data dan alasanmu benar."

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie