Warren Buffett punya lebih banyak saham di BYD China daripada General Motors



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Miliarder Warren Buffett saat ini memiliki saham yang lebih tinggi di sebuah perusahaan mobil listrik China yang baru daripada yang dia miliki di General Motors.

Express.co.uk memberitakan, perusahaan Warren Buffett Berkshire Hathaway sekarang memegang 8,2% saham di perusahaan mobil listrik China BYD, saingan Tesla. Laporan kepada investor mengatakan Berkshire Hathway sekarang memiliki 225 juta saham di perusahaan China yang nilainya setara dengan US$ 232 juta.

Dengan demikian, bisnis ini sekarang menjadi investasi terbesar keempat Berkshire Hathaway di bawah Apple, Coca Cola dan Bank of America.


Harga saham perusahaan mobil listrik China ini telah meningkat lebih dari 300% selama 12 bulan terakhir dibandingkan dengan kenaikan GM sebesar 65%.

Baca Juga: Kunci kesuksesan Warren Buffett: Menjadi orang bodoh

Sebagai perbandingan, Warren Buffett hanya memegang 3,7% saham GM yang merupakan kepemilikan terbesar ke-125 dalam portofolionya.

Melansir Express.co.uk, BYD menjual lebih dari 130.000 mobil listrik tahun lalu atau melampaui hampir tiga kali lipat dari pesaing start-up listrik Nio yang hanya menjual 43.700 model tahun lalu.

Sebagian besar keberhasilannya adalah karena peningkatan besar-besaran dalam penjualan untuk model "Han" BYD.

Baca Juga: Warren Buffett pegang uang tunai Rp 1.959 triliun dan siap untuk kesepakatan besar

Permintaan model baru meningkat setiap bulan sejak diluncurkan Juli lalu dengan lebih dari 10.000 unit terjual pada November saja.

BYD mengatakan telah mengirimkan 4.000 unit "Han" pada Agustus dan pesanan telah mencapai 40.000.

Perusahaan ini juga memulai tahun 2021 dengan gaya yang bagus dengan hampir 20.000 model terjual di China pada bulan Januari.

Penjualan naik lebih dari 183% dari tahun lalu dengan lebih dari 9.000 penjualan ini berasal langsung dari Han EV.

Mobil ini mampu melaju hingga 376 mil dengan sekali pengisian dan mampu mencapai 0-62mph hanya dalam 3,9 detik.

Selanjutnya: Warren Buffett: Saya akan membuat lebih banyak kesalahan di masa depan

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie