Warung makan murah labanya masih meriah



Bisnis kuliner masih bersinar. Kini, semakin banyak restoran baru dibuka. Bahkan, tidak sedikit pemilik restoran yang menawarkan kemitraan sebagai bentuk ekspansi usahanya.

Salah satunya ialah Nugroho Wahyu, pemilik Pondok Makan Selaras di Semarang, Jawa Tengah. Ia mendirikan rumah makan ini pada Agustus 2010. Lalu, pada Desember 2012, ia mulai menawarkan peluang kemitraan.

Saat ini, Nugroho belum memiliki mitra, tapi Pondok Makan Selaras sudah memiliki tiga gerai milik sendiri di Semarang. Rumah makan ini menawarkan menu ayam bakar, ayam goreng, aneka sop, gulai ikan, nasi dan goreng.

Nugroho mematok harga rata-rata Rp 10.000. Pondok Makan Selaras menawarkan empat paket investasi. Pertama, skala gerobak dengan biaya investasi Rp 17,5 juta.

Mitra akan mendapatkan gerobak, peralatan masak, bahan baku ayam bakar, ayam goreng, dam pelatihan karyawan. Menurut estimasi Nugroho, mitra bakal meraup omzet Rp 500.000 per hari.

Kedua, paket investasi skala kecil dengan biaya investasi Rp 50 juta. Mitra mendapatkan perlengkapan dapur, perlengkapan promosi, 10 set meja, bahan baku untuk 30 undangan acara grand opening, dan pelatihan karyawan. Proyeksi omzet Rp 1 juta per hari.

Ketiga, paket investasi skala sedang dengan investasi Rp 75 juta. Mitra mendapatkan perlengkapan dapur, perlengkapan promosi, 25 meja pengunjung, bahan baku untuk 70 undangan acara grand opening, dan pelatihan karyawan.

Untuk paket ini, estimasi Nugroho, mitra bisa mengantongi omzet Rp 2 juta per hari. Adapun, keempat, paket investasi skala besar nilai investasi Rp 100 juta.

Di paket ini, mitra mendapatkan perlengkapan dapur, perlengkapan promosi, 40 meja pengunjung, bahan baku untuk 100 undangan acara grand opening, dan pelatihan karyawan. Kalau ambil paket ini, estimasi omzet Rp 60 juta sebulan.

Dalam hitungan Nugroho, laba bersih dari usahanya berkisar 10% - 20% dari omzet, sehingga mitra diperkirakan bisa balik modal satu tahun hingga 1,5 tahun. Ia memungut biaya royalti 5% dari omzet per bulan. Mitra harus menyiapkan ruangan minimal 10 meter persegi.

Valentino Dinsi, Wakil Ketua Asosiasi Waralaba Indonesia menilai usaha kuliner memiliki prospek cukup bagus. Yang perlu di perhatikan di bisnis ini adalah lokasi strategis.

Misalnya, dekat perumahan , perkantoran, sarana pendidikan. Kualitas rasa juga harus sesuai lidah target pasar, baru soal harga. Jika empat hal tersebut terwujud, dijamin pelanggan akan ramai.

Lalu, faktor tambahan yang tak kalah penting pelayanan. Calon mitra harus memastikan bentuk dukungan pusat. "Kalau perlu tanyakan, apa jaminan agar balik modal," tutur Valentino.Pondok Makan SelarasJalan Ngesrep Timur V No. 107 A, Semarang HP: 085291388767

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri