Waskita anggarkan belanja modal Rp 30,7 T di 2017



JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) semakin ekspansif. Perusahaan konstruksi pelat merah ini berencana menganggarkan belanja modal  atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 30,7 triliun tahun 2017.

Seperti tahun ini, Waskita juga masih memilih untuk fokus melakukan ekspansi di bisnis jalan tol. Sekitar 81,4% dari anggaran capex atau sebesar Rp 25 triliun akan digunakan untuk pengembangan bisnis jalan tol melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR).

Saat ini Waskita sudah menguasai konsensi 16 ruas jalan tol dengan total panjang 767,29 kilometer (km). Dari total konsesi tersebut, mereka baru mengoperasikan Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang. Tahun depan, Waskita menargetkan bisa mengoperasikan tol Becakayu seksi IB dan IC, Cimanggis -Cibitung seksi I dan Solo-Kertosono seksi Solo-Sragen.


Di samping ruas yang sudah ada, Waskita berencana mengincar konsensi-konsesi baru. Hanya saja, manajemen perusahaan tidak bersedia merinci ruas tol mana yang sedang mereka lirik.

Sementara Rp 1 triliun capex akan dialokasikan untuk menyuntik modal anak usahanya PT Waskita Karya Realty (WKR). "Dana tersebut akan dipakai untuk akuisisi lahan dan pembangunan konstruksi beberapa proyek properti." kata Muhammad Choliq, Direktur Utama Waskita di Jakarta, Jumat (25/11).

Untuk sektor energi, Waskita menyiapkan capex sekitar Rp 1,9 triliun. Melalui anak usahanya PT Waskita Sangir Energi (WSE), perusahaan BUMN ini telah memiliki satu proyek pembangkit listrik yakni Mini Hydro Power plant 2 x25 Megawatt (MW) yang terletak di Sangir Sumatera Barat. WSE merupakan perusahan joint venture dengan Shalawat Power. Lalu Rp 2 triliun akan dialokasikan ke PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan sekitar Rp 900 miliar akan digunakan pengembangan Waskita sebagai kontraktor.

Dana capex tersebut nantinya akan dipenuhi dari kas internal, pinjaman perbankan, divestasi saham WTR dan penerbitan obligasi. Saat ini, Waskita tengah memproses penjualan sebagian saham WTR dan ditargetkan bisa rampung tahun ini. Sementara tahun depan, mereka akan merilis sisa Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 2,1 triliun dan akan menerbitkan PUB baru.

Tahun depan, Waskita menargetkan kontrak baru Rp 80 triliun dan kontrak carry over Rp 84 triliun. Sementara laba bersih ditargetkan bisa mencapai Rp 2,6 triliun-Rp 2,8 triliun.

Tunggul Rajaguguk, Direktur Keuangan Waskita mengatakan, sebagian besar kontrak baru tahun depan masih akan mengandalkan proyek jalan tol. Dari jalan bebas hambatan tersebut, WSKT mengincar kontrak baru 80% dan selebihnya akan ditargetkan dari proyek bendungan dan beberapa proyek pembangunan bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini