Waskita Beton Precast akan terbitkan obligasi Rp 500 miliar pada Juni



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana menerbitkan obligasi dalam waktu dekat. Dana obligasi ini akan digunakan untuk belanja modal perusahaan.

Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Jarot Subana memaparkan Waskita Beton akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar pada Juni 2019. Jumlah penerbitan ini sekitar 25% dari rencana penerbitan obligasi WSBP yang pada tahun ini akan menerbitkan obligasi senilai total Rp 2 triliun.

Jarot bilang, dana dari hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) dan juga modal kerja perusahaan. 


Tahun ini, WSBP mengalokasikan belanja modal Rp 922 miliar. Selain dari obligasi, dana belanja modal itu akan dihimpun dari pinjaman bank.

Sementara itu, Jarot bilang, seluruh dana hasil initial public offering beberapa tahun lalu telah dialokasikan untuk belanja modal dan membiayai modal kerja. Rinciannya, sebesar 56% dana IPO itu digunakan untuk modal kerja WSBP. Sedangkan sisanya, yakni sekitar 44% dari dana tersebut digunakan sebagai belanja modal perusahaan.

Untuk tahun ini, WSBP akan mengalokasikan belanja modal untuk membangun pabrik besi baja. Menurutnya, pabrik ini untuk menunjang proyek-proyek yang akan digarap Waskita. 

“Sehingga nanti untuk bahan baja kami bisa ambil dari produksi sendiri. Sampai saat ini masih sampai tahap pengkajian. Setelah lebaran atau sekitar bulan Juni sudah akan dimulai pembangunan fisik pabrik itu,” kata Jarot Rabu (24/4) di Jakarta.

Meski begitu Jarot belum menjelaskan lebih rinci mengenai proyek tersebut. Ia hanya menjelaskan, nilai investasi pembangunan pabrik baja itu sebesar Rp 100 miliar. 

Selain membangun pabrik baja, perusahaannya juga akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik betonnya. Sekitar Rp 500 miliar akan dikucurkan dari alokasi capex untuk merealisasikan rencana tersebut. 

Nantinya pabrik itu akan berlokasi di Kalimantan Timur. Usaha-usaha tersebut dilakukan WSBP untuk merealisasikan target pertumbuhan laba serta pendapatan sebesar 10% hingga 15% dibanding tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi