Waskita Beton Precast jadi calon emiten favorit



JAKARTA. Beberapa calon emiten mengantre penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah perusahaan ini adalah PT Anugerah Berkah Madani, PT Waskita Beton Precast, PT Paramita Bangun Sarana, PT Aneka Gas Industri, PT Mega Power Makmur, PT Prodia Widyahusada, PT Indo Komoditi Korpora dan PT Mayapada Properti.

Dari beberapa calon emiten itu, Waskita Beton Precast diunggulkan sebagai calon favorit. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia menilai, sektor yang masih bagus misalnya pertambangan, manufaktur dan konstruksi khususnya BUMN. Perusahaan pelat merah selama ini di lebih banyak dicari, lantaran hasilnya lebih menjanjikan.

"Kalau konstruksi swasta agak-agak kurang, kalau BUMN lebih mudah dipercaya karena menjanjikan," kata Satrio kepada KONTAN, Rabu (7/9).


Satrio memperkirakan, IPO Waskita Beton Precast akan banyak dinanti pasar. Satrio lantas mencontohkan suksesnya pelepasan saham perdana yang dilakukan oleh anak perusahaan BUMN. Misalnya, PT PP Tbk (PTPP) yang beberapa waktu melepas PT PP Properti Tbk (PPRO).

Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securitesmenyampaikan hal serupa. Menurut Reza, di tengah kondisi pasar yang sedang menurun seperti sekarang ini, calon emiten yang cukup potensial memang hanya PT Waskita Beton Precast. Nama besar yang disandang dari induknya dan sektornya yang masih terkait konstruksi, dianggap menjadi magnet utama yang mampu menarik minat investor.

"Kalau dibandingkan lainnya belum banyak investor yang tahu," ujarnya.

David Nathanael Sutyato, analis First Capital Asia, tak meragukan peluang Waskita Beton Precast. Bahkan kata dia, sampai akhir tahun hanya anak usaha perusahaan pelat merah ini yang memiliki kapitalisasi paling besar.

Menurut dia, saat ini Waskita Beton sudah mencatat kelebihan permintaan hingga berkali-kali. Bisa jadi yang mencari saham ini akan sulit mendapatkannya. Setelah proses IPO Waskita Beton Precast rampung, David melihat, hingga akhir tahun masih belum ada yang cukup menonjol.

Menurutnya sekarang ini beberapa perusahaan lebih banyak merencanakan aksi di tahun depan dengan mengandalkan buku Desember. Sayang ia masih belum bisa membeberkannya. "Yang pasti banyak, mereka pakai tax amnesty supaya dana yang masuk bisa lebih besar," paparnya.

Hanya Luky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Sekuritas yang memperkirakan, prospek potensial penawaran saham perdana dan bisnis PT Aneka Gas Industri. Ia beralasan, peluang sektor tambang cukup menjanjikan. Apalagi anak usaha PT Samator Group itu dinilai cukup mewakili perbaikan di sektor pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie