Waskita Beton Precast Kantongi Kontrak Baru Rp 1,3 Triliun Sampai November 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga November 2023, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mencatatkan perolehan nilai kontrak baru (NKB) mencapai Rp 1,3 triliun dari target sebesar Rp 2 triliun sampai Rp 2,1 triliun di sepanjang tahun 2023. 

Director of Engineering & Development WSBP Bambang Dwi Wijayanto mengungkapkan raihan kontrak baru ini didapatkan dari proyek eksternal sekitar 76% seperti Proyek Jalan Feeder IKN, Proyek Bayung Lencir-Tempino, Proyek Tol IKN Segmnen SP. Tempadung-Jembatan Pulau Balang dan proyek lainnya.

Sementara proyek Internal sisanya sekitar 24% yang berasal dari proyek Jakarta-Cikampek II Selatan, Proyek Gedung Sekretariat Presiden & Bangunan Pendukung, Proyek Kantor Kementerian Koordinator 4 IKN, dan proyek lainnya.


Baca Juga: Upaya Restrukturisasi Keuangan Waskita Beton Precast (WSBP) Capai 90%

Untuk proyek IKN, perseroan juga telah menyuplai beton ready mix diantaranya untuk pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung, Kawasan Istana Kepresidenan, Pembangunan Kemenko 3-4, Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Proyek Tol Simpang Tempadung - Pulau Balang Seksi 5A, Proyek Jalan Feeder IKN, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Timur, Pembangunan IPAL KIPP.

Sementara itu perseroan juga menyuplai PCI Girder untuk proyek Tol Simpang Tempadung - Pulau Balang Seksi 5A. 

"Sampai dengan saat ini kontrak baru di IKN sekitar Rp 500 miliar," ujar Bambang dalam paparan Pubic Expose, Selasa (12/12). 

Baca Juga: WSBP Suplai Produk Spun Pile untuk Proyek Infrastruktur Keairan

Ia menambahkan, sampai dengan akhir tahun perseroan menargetkan untuk lebih fokus pada permintaan proyek-proyek eksternal sehingga perseroan dapat memiliah proyek mana yang akan disasar. 

Dari sisi belanja modal atau capex, perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp 80 miliar yang digunakan untuk maintenance produk cetakan. Hingga kuartal III-2023 penggunanya baru sekitar 30%. 

"Kami juga gunakan capex ini untuk investasi yang sudah berjalan seperti sertifikat tanah agar menjadikan aset kita lebih firm di perusahaan," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli