KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (
WSBP) memproyeksikan dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk memulihkan kembali kinerjanya pasca restrukturisasi yang dilakukan. Pihaknya berupaya mengembalikan profil keuangan WSBP ke kondisi yang lebih sehat lewat berbagai strategi. Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir menyebutkan, pemulihan bisnis WSBP ini tak lepas dari momentum pembangunan infrastruktur jangka panjang. Hal ini butuh waktu untuk terealisasi mengingat tahun depan yang merupakan Tahun Politik. “Kami lihat mungkin proses ini perlu waktu. Jadi
gak bisa selesai 1-2 tahun ke depan. Di mana, tahun depan itu pemilu, biasanya kontrak baru itu cenderung jangka pendek dan proyeknya kecil-kecil,” kata Asep, dalam Media Gathering, di Jakarta Selasa (8/8).
Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Kantongi Kontrak Baru Rp 975 Miliar hingga Semester I Melihat kondisi tersebut, Manajemen WSBP memperkirakan perlu waktu di atas tiga tahun bagi mereka untuk membawa WSBP kembali pulih. Pulih dalam hal ini, papar Asep, mungkin belum bisa 100% sama seperti kondisi sebelum pandemi. Namun, pihaknya berupaya untuk membuat produktivitas WSBP seoptimal mungkin sehingga EBITDA perusahaan bisa positif. “Kami dari menajemen baru punya komitmen untuk membawa WSBP kembali
on track dan WSBP ini bisa beroperasi secara
complay dengan tata kelola perusahaan yang baik,” paparnya. Salah satu yang jadi fokus perusahaan dalam hal ini adalah perbaikan dari sisi pendapatan dan juga perolehan kontrak baru. Pihaknya mencatat, kenaikan pendapatan di tahun 2022 sebesar 49,42% yoy menjadi Rp 2,06 triliun. Kondisi ini menandakan prospek bisnis WSBP masih cukup baik. Selain itu, WSBP juga terus menjalankan program optimalisasi aset untuk mendorong pemulihan fundamental keuangan. Strategi ini meliputi sentralisasi produksi, optimalisasi
quarry, jasa sewa alat, dan juga divestasi aset.
“Kami akan melepas aset dengan produktifitas yang tidak optimal. Target divestasi tahun 2023 adalah Plant Precast Cibitung dan Tanah di Kawasan Industri JIIPE Jatim,” tambah Director of Business Development WSBP Bambang Dwi Wijayanto. Untuk diketahui, WSBP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 641,6 miliar per semester I-2023. Menurun 13,7% dari semula Rp 743,7 miliar pada semester I-2022. Dari sisi bottom line, WSBP tercatat menanggung rugi bersih periode berjalan hingga Rp 263,76 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya WSBP masih meraup laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .